Monday, February 3, 2025

Ciri Pasangan Setia, Gak Bakal Selingkuh atau Mendua Selama-lamanya

Apa pun alasannya, selingkuh adalah perbuatan yang salah, hina, menjijikan, memalukan, menyakitkan dan tidak dapat diterima. Naudzubillah min dzalik.

Jika kita kaji secara kritis ayat Al-Qur’an tentang pernikahan dan poligami, sebenarnya Islam menyarankan kita untuk menikahi satu pasangan saja. Saya sudah pernah bahas hal itu di sini.

Islam benar-benar menekankan pentingnya untuk menjaga kesetiaan dan perasaan pasangan. Hal itu nampak jelas pada larangan untuk berzina. Kita tidak boleh zina mata, zina lisan, zina pikiran, apalagi sampai zina fisik karena hal itu akan sangat menyakiti perasaan pasangan halal kita yang sangat menjaga kesucian dirinya karena memuliakan Tuhan, dirinya dan pasangan halalnya. Menjaga kemuliaan diri dan memuliakan pasangan adalah syarat mutlak untuk ke surga, terutama Surga Firdaus.

Kenapa sih perselingkuhan itu dapat terjadi? Tidak lain dan tidak bukan, penyebab perselingkuhan adalah karena lemahnya iman dan hati nurani seseorang. Bukan karena media sosial, bukan karena pasangannya salah atau kurang. Akar masalahnya ada di dalam diri, bukan di luar diri.

Hal yang perlu diingat, selingkuh merupakan pilihan yang diputuskan oleh seseorang dengan sadar, bahkan dengan perhitungan dan perencanaan yang matang. Selingkuh bukan hanya bentuk dari penghianatan seseorang kepada pasangannya, melainkan juga kepada Tuhan.



Mau tahu ciri pasangan setia yang bisa bikin kita merasa safe dan secure selama menjalin hubungan dengannya?

1. Mau pulang ke Surga Firdaus



Orang yang ingin ke Surga Firdaus adalah orang yang mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW. Ya, beliaulah yang menghimbau kita untuk berdoa agar ditempatkan di sana. Kalau kita mau menempati posisi nomor satu atau menjadi yang terbaik, memang baiknya jangan tanggung-tanggung. Mintalah Surga Firdaus. Milikilah sifat-sifat penghuni Surga Firdaus sebelum mati.

Mereka yang ingin ke Surga Firdaus sadar bahwa hidup di dunia ini cuma sekali, maka mereka tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas yang diberikan oleh Tuhan. 

Orang yang ingin menjadi penghuni Surga Firdaus, gak akan berani zina mata apalagi sampai zina fisik. Pandangannya terjaga, kemaluannya apalagi. Imannya teguh dan orangnya amanah, gak munafik. Sholatnya khusyuk sehingga dijaga dari maksiat. Ngajinya bener, sehingga hatinya tenang dan pikirannya jernih. Puasanya rajin, sehingga pengendalian dirinya bagus. Gak mudah tergoda atau goyang ketika diuji secara masif/bertubi-tubi oleh dunia luar.

2. Tidak suka berzina walaupun sedang/masih sendiri 

Walaupun masih single atau belum menikah, dia tidak mau pacaran, tidak mau zina mata dengan sengaja follow akun seksi/yang isinya mengumbar aurat untuk memuaskan nafsu syahwat. Dia akan menjaga kesucian matanya karena dia yakin bahwa suatu saat nanti matanya akan dimintai pertanggungjawaban dan memberikan kesaksian di hadapan seluruh umat manusia. Dia juga menjaga kesucian matanya karena ingin memantaskan matanya untuk memandang Nabi Muhammad SAW.

Larangan untuk menjaga pandangan (supaya tidak zina mata) merupakan kewajiban baik bagi laki-laki maupun perempuan yang tertulis di dalam Al Qur'an. BOHONG jika kita mengaku bahwa kita adalah hamba Allah, kenal Allah atau cinta Allah apalagi ngaku-ngaku sudah sampai pada tingkat spiritualitas yang tinggi jika kita saja tidak mau mengikuti perintahNya. Orang yang agamanya baik, pasti mau mengikuti semua perintahNya dan rasulNya, serta meninggalkan segala perkara yang dilarang olehNya dan rasulNya.

Jika kita zina mata, misalnya dengan sengaja follow lawan jenis yang seksi, berarti kita mempermalukan diri kita sendiri dan tidak memedulikan perasaan pasangan kita. Berarti kita tidak mensyukuri pasangan kita sebagai nikmat yang sempurna dari Allah. Dia (pasangan kita) seakan kurang indah dan tidak cukup. Padahal, indah atau tidaknya sesuatu adalah masalah persepsi semata. Immanuel Kant pernah bilang, "Beauty is not property of objects, but a reflection of our perception."

Jadi, kalau kita merasa bahwa pasangan kita kurang indah. Yang kurang indah itu sebenarnya bukan dia, tapi persepsi kita tentang dia yang kurang indah. Jadi, yang harus diganti adalah persepsinya, bukan orangnya.


3. Tidak mengidap gangguan kepribadian narsistik (Narcissistic Personality Disorder)

Fokusnya adalah untuk mendapatkan cinta Allah, bukan untuk mendapatkan banyak penggemar atau rasa cinta/kekaguman/pengakuan dari manusia. Orang secure yang punya value dan merasa cukup dengan dirinya sendiri sehingga tidak haus atensi dan validasi dari orang lain adalah calon pasangan yang baik. 

Orang NPD dengan ego yang sangat besar, tidak punya empati, tidak pernah merasa bersalah dan meminta maaf duluan, selalu haus atensi dan validasi karena selalu merasa kosong/hampa akibat tidak terhubung dengan Tuhan adalah calon pasangan yang terburuk.



Manusia yang menuhankan ego (bukan hamba Allah) yang fokusnya adalah ridho manusia (bukan ridho Allah) sebaiknya dihindari. Sebab, ia akan selalu memilih untuk memenangkan egonya daripada mempertahankan hubungan dan menjaga perasaan orang yang mencintainya -- tidak peduli bagaimanapun keadaan orang itu, tidak peduli sebaik apa pun orang itu. Orang seperti ini tidak memiliki belas kasihan dan tidak menghargai kesetiaan, ia akan dengan mudah meninggalkan hubungan dan pindah ke lain hati. Yang akan dicarinya adalah orang-orang yang bisa melayani/memuaskan egonya yang besar dan tak berujung.

Orang NPD, begitu selesai dengan seseorang, akan mudah sekali untuk mendapatkan pengganti baru. Bahkan, selama masih berhubungan, dia sudah menyiapkan beberapa cadangan yang selama ini dijaganya di balik layar. Jangan pernah berhubungan dengan orang dengan NPD jika kita mengharapkan pasangan yang setia.





4. Kalau ada masalah, larinya ke Tuhan

Orang yang setia sangat dekat dengan Tuhan. Kalau ada masalah dengan pasangannya, dia tidak akan pernah curhat sana-sini apalagi ke lawan jenis yang mana hal itu hanya akan memperkeruh suasana, memperlebar masalah, membuat pasangannya menjadi benci karena merasa tidak dihargai, membuka pintu perselingkuhan dan membahayakan hubungan. Daripada selingkuh, dia akan memusatkan energi dan perhatiannya untuk lebih fokus ke ibadah, ke kerjaan, ke hobi, ke olahraga atau ke hal lainnya yang bisa meningkatkan kualitas diri dan kedekatannya dengan Tuhan.

5. Punya komitmen dan tidak serakah

Tidak punya riwayat sering gonta-ganti pacar atau punya banyak cadangan. Orang yang mudah sekali gonta-ganti pacar itu artinya orang yang tidak punya komitmen, mengejar kesenangan sementara (hanya mau menikmati sensasi jatuh cinta atau masa-masa indah di awal pacaran), kekanakan, tidak mau menjalin hubungan yang dalam dan serius, serakah, tidak sabaran, mudah terdistraksi atau sulit fokus pada satu hal untuk jangka panjang, daya juangnya rendah, tidak mampu menghadapi dan menyelesaikan masalah malah maunya kabur terus. Karakter seperti ini tidak akan sukses di bidang apa pun. Bukan hanya di bidang percintaan, tapi juga bisnis.

Orang yang punya banyak cadangan artinya orang yang insecure. Dia punya ketakutan yang besar untuk dikhianati atau ditinggalkan oleh pasangannya karena bisa jadi dia sendiri bisa dengan mudah melakukan hal itu, mudah meninggalkan suatu hubungan jika ia merasa sedikit tidak nyaman atau punya masalah dengan pasangannya. 

Punya banyak cadangan supplier dalam bisnis itu sah-sah aja, tapi dalam hubungan percintaan hal itu tidak etis.



6. Sabar dan dewasa

Kalau ada masalah sama kita, dia mau menghadapi dan menyelesaikan masalah itu hingga selesai dengan baik dan baik-baik. Gak sengaja mendiamkan, memendam, mendendam, atau langsung kabur untuk mencari orang baru yang belum atau gak punya masalah dengan dia. Kalau kita maunya kabur terus dan mencari pengganti ketika kita bermasalah dengan orang lain, kita gak akan bisa mempertahankan hubungan jangka panjang dengan siapa pun.

7. Fokus pada soul

Dia gak mandang orang lain dari materi, status sosial, cara berpakaian, tempat tinggal, kendaraan atau apa pun itu. Dia mau nikah sama kita karena merasakan adanya soul connection. Soul itu gak akan berubah. Orang yang jatuh cinta sama soul kita, cintanya abadi.




8. Orangnya tulus dan jujur, tidak suka berbohong
Orang yang tulus dan jujur adalah orang yang tidak punya hati untuk memperalat dan mengkhianati kepercayaan orang lain. Mereka sangat memuliakan dan menjaga perasaan orang lain.

Orang yang tidak jujur atau pandai berbohong adalah orang yang tega mengkhianati kepercayaan orang lain. Orang yang biasa berbohong juga sangat rentan untuk berselingkuh, karena pembohong dan tukang selingkuh itu intinya sama saja, sama-sama tega mengkhianati kepercayaan orang lain.

Pembohong sebaiknya tidak dijadikan rekan dalam berumah tangga dan berbisnis. Bila tidak, rumah tangga dan bisnis kita akan hancur berantakan. Akibat ketidakjujuran yang dia lakukan, reputasi kita sebagai pelaku usaha bisa rusak sehingga pelanggan kabur semua. Pintu-pintu rejeki jadi ketutup, rejeki jadi seret hingga akhirnya kita bangkrut dan kesusahan finansial. Jangankan pelanggan, kita sendiri bisa mengalami kerugian materil dan non materil karena kebohongannya.

Orang yang suka berbohong itu tidak baik bagi kesehatan mental kita. Bikin kita jadi mempertanyakan cara berpikir dan untuisi kita sendiri. Kita jadi orang yang peragu dan gak percaya diri akibat ulahnya. Salah dibilang bener, bener dibilang salah, hal yang harusnya dikasih tahu malah sengaja ditutupi atau disembunyikan. Bikin pusing, bikin bingung, bikin kita terperangkap dalam labirin yang gak ada habisnya. Bikin capek, toksik abis.

9. Dia gak punya mindset setan atau penjahat 
Misalnya, lebih baik menyakiti daripada disakiti atau lebih baik selingkuh daripada diselingkuhi. Kalau pasangan kita punya ego yang besar dan mindset seperti ini, siap-siap hidup sengsara dan makan hati berkali-kali. Nauzubillah min dzalik. Mending cari yang secure dan lurus-lurus ajalah. Cari yang orientasinya akhirat (ridho Allah dan Surga Firdaus). Cari hamba Allah yang pikirannya baik, hatinya baik dan perilakunya baik. Ingin memuliakan dan menyayangi semua makhlukNya. Bukannya malah menyakiti dengan alasan takut disakiti atau takut jadi korban. Banyak ketakutan itu cuma ilusi aja, datangnya dari setan.

Saturday, December 14, 2024

Keep it Private, Get a Room!

Inilah topik yang sering trending di Indonesia setiap akhir minggu dari tahun ke tahun:





Gak heran kan kenapa para penerbit mayor bisa-bisanya ngelolosin cerita-cerita erotis?
Ya, karena peminatnya banyak.
Waktu saya baca novel dan cerpen karya para penulis terkenal, saya kaget, lah yang begini kok bisa lolos bahkan jadi best seller

Sejauh ini ya, saya lebih suka para penulis idealis yang punya integritas dan gak sudi untuk menjual imannya demi mengikuti selera pasar, demi mendapatkan uang dan popularitas yang gak seberapa dengan menjual cerita-cerita pemuas birahi.

Saya sedih melihat orang beramai-ramai mengekspos tubuh dan nafsu birahi mereka, bahkan tak malu untuk menjual diri mereka di media sosial secara terbuka dengan menampilkan wajah yang jelas.
Ada pula yang berbagi pengalaman seksualnya dengan menyebarkan media berupa video, foto atau ss tanpa sensor ke ruang publik. 
Kalau mereka sudah sadar dan tobat nanti, pasti mereka akan sangat malu dan menyesal mengingat apa yang pernah mereka lakukan.

Walaupun sudah kita hapus, bisa jadi konten yang pernah kita upload sudah di-download dan dijadikan koleksi oleh banyak orang. Bisa jadi konten itu akan di-upload ulang, tersebar, dan gak bisa kita hentikan lagi peredarannya. Bisa-bisa tersebar hingga dilihat oleh orang tua, calon mertua, calon pasangan halal atau anak kita di masa depan.

Nauzubillah min dzalik 

Kalau mau begituan karena dorongan hormon yang sedang tinggi-tingginya (flirting, chatsex, vcs, pap/kirim video/voice note nakal, bikin anak dlsb) ya sama pasangan sendiri aja kenapa, diem-diem aja, di ruang privat, gak perlu diumbar-umbar. Gak perlu berbagi video, foto, atau cerita apa pun kepada siapa pun. Cukup jadi konsumsi pribadi aja, dunia gak perlu tahu. Jangankan dunia, siapa pun lah gak perlu tahu. Hubungan kek gitu kan semakin diumbar, justru semakin hambar dan meaningless. Jadi rusak keindahan dan keintimannya. Lagipula, di media sosial itu kan banyak anak di bawah umur yang masih sangat polos dan memiliki rasa keingintahuan tinggi.
Mereka bisa aja terinspirasi untuk melakukan hal yang sama, tapi belum siap untuk menanggung resikonya.

Badan bugil dan hubungan sex itu kalau semakin diekspos, kalau semakin mudah untuk dinikmati oleh banyak orang, justru semakin gak ada artinya. 

Jadilah orang yang mahal dan nikahilah orang yang mahal -- yang punya rasa malu, yang bisa menjaga kesucian diri, kesetiaan dan privasi bersama.

Get a room bro sist, get a room. 

Friday, December 13, 2024

Bukan Fisik, Ekonomi dll, tapi Akhlak

 Banyak orang yang komentar tentang pasangan A dan B. Si A ditinggal nikah lagi oleh si B, sewaktu si A berada di balik jeruji besi.


Banyak yang nyemangatin si A, ya kasihan sih. Tapi gimana ya, sudah konsekuensi. Kehilangan sesuatu yang gak bisa kita syukuri adalah konsekuensi. 
Mau gimana ya, paling cuma bisa ikhlas aja. Udah terlanjur, udah terjadi, kesempatan berulang kali yang diberikan oleh Tuhan sudah habis. Kan Tuhan yang membuka hati seseorang untuk kita, kalau suatu hari hati itu ditutup oleh Tuhan, dihilangkan rasa cintanya pada kita karena kita gak bisa menghargai orang itu, ya jangan salahin Tuhan atau orang itu. Tuhan kan gak mau hati orang yang Dia kirimkan sebagai anugerah terindah untuk kita malah kita sakitin terus. Biarkan ajalah dia move on dan hidup bahagia bersama orang yang bisa menghargai dan mencintainya dengan lebih baik. Hal ini menyakitkan memang, tapi terima ajalah konsekuensi dari tindakan kita dengan lapang dada.

Lagian kadang manusia tuh aneh ya, udah dikasih pernikahan yang indah sama Tuhan, bukannya dijaga malah dirusak sendiri.

Nauzubillah min dzalik 

Bener kata Koh Sidhi, masalah umat manusia adalah manusia suka membuat masalah 😂

Ada komentar sinting yang secara garis besar malah menyalahkan si B karena gak mau mendampingi si A. Banyak juga yang memotivasi si A supaya nge-gym agar berubah dan buat si B menyesal.

Hadeh...
Gampang aja nyuruh orang untuk bersabar dan setia. Coba posisinya dibalik, belum tentu yang komentar itu sanggup. Kalau anak kecil yang melakukan kesalahan yang sama berulang kali kita masih bisa maklumi, nah kalau pasangan kita sebagai orang dewasa yang ngulang-ngulang kesalahan yang sama hingga berkali-kali masuk bui ya kita bisa kesel jugalah.
Padahal, kitanya sendiri sudah setengah mati berupaya agar gak bikin masalah dan nyusahin pasangan kita. 

Yang bikin gak ridho sebenarnya adalah unsur ketersengajaan. Pasangan kita bisa lho mikir dan milih jalan yang baik dengan sadar, tapi dia dengan sengaja malah memilih jalan yang buruk sehingga membuat kita ikut menderita.
Dia terus membuat masalah dengan sengaja, terus mengulangi kesalahan yang sama seakan gak ada penyesalannya. Tentu berat menghadapi orang yang seperti ini. 

Masalah fisik, mau seindah apa pun wajah dan tubuh seseorang, kalau akhlaknya buruk, ya gak bakal bikin yang ninggalinnya itu menyesal. Malah dia bakal merasa stress free, merasa bebas. Kagak, kagak bakal ada penyesalan sama sekali.

Nikah itu kan supaya kita merasa tenang, bukannya malah dibikin ngebatin mulu.

Makanya kriteria wajib yang harus dipenuhi oleh seseorang yang mau kita nikahi ya dia harus bagus akhlaknya. Kita dilarang untuk menikahi mereka yang buruk akhlaknya. Kenapa? Karena mereka hanya akan menjadi sumber penderitaan bagi kita.

Saya pribadi sudah gak pedulilah soal fisik, usia, kerjaan, gelar, shio, zodiak, hari lahir, elemen, golongan darah, suku, ras, nationality, dlsb, yang penting itu akhlaknya bagus dan Istiqomah. Nyambung, sama visi misinya. Secakep-cakepnya orang, sekaya-kayanya dia, sepinter-pinternya dia, sesempurna apa pun speknya, kalau akhlaknya jelek, cuma bakal bikin kita stress. Bikin pusing, bikin sakit hati, bikin menderita dan cepat mati ðŸŠĶ

Masalah sendiri aja banyak, ngapain nikahin orang yang problematik sehingga penderitaan kita jadi berlipat ganda? 

Jangan ngawur, Tuhan tidak pernah menyuruh kita, hambaNya, untuk menerima orang apa adanya sebagai pasangan kita. PerintahNya itu jelas banget, kita hanya diperbolehkan untuk menikahi orang yang akhlaknya bagus. Tidak berpenghasilan haram, meninggalkan yang haram-haram, pergaulannya bagus, tidak pelit, tidak suka berbohong/amanah, dlsb. Mereka pun boleh menolak kita, jika kita dirasa bukanlah calon pasangan yang tepat untuknya. 

Kalau ada orang yang mau diterima apa adanya padahal akhlaknya buruk dan dia gak mau berubah dengan kesadaran sendiri, tinggal aja. Nikah itu adalah ibadah untuk mendapatkan ketenangan dan mencari ridhoNya, supaya mendapatkan ridhoNya ya kita harus menikahi calon yang diridhoi olehNya, yaitu seseorang yang baik akhlaknya.

Orang yang akhlaknya baik, akan menjaga kemuliaan dirinya sendiri dan semua orang, karena dia menghormati penciptaNya. Walaupun, dia sedang sendiri atau tak ada siapa pun yang mengenalnya. Walaupun dia pakai akun anonim, gak akan macam-macam karena dia beriman. Orang yang akhlaknya baik, akan mencintai dirinya sendiri sebagai bentuk rasa syukur dan pengagungannya kepada Tuhan yang telah menciptakannya dengan sempurna. Dia gak akan mau mendzolimi dirinya sendiri dengan melakukan perbuatan yang sia-sia, buruk, bahkan haram karena gak mau membuat penciptanya merasa kecewa.

Pertanyaannya, bagaimana dengan kita? Apakah akhlak kita sudah baik? Yuk perbaiki akhlak kita sama-sama tanpa akhir. Jangan pernah merasa sudah, Gaes.

Friday, December 6, 2024

Kacang Lupa Kulit

 Tuhan yang memberi kita rezeki.

Anehnya, setelah diberi rezeki, alih-alih bersyukur, tak jarang kita sebagai manusia malah meninggalkan Tuhan dan bermaksiat dengan rezeki yang Ia titipkan.

Diberi panca indra yang sempurna, malah dipakai untuk melihat, mengendus, merasakan, mendengarkan dan berkata sesuatu yang diharamkan olehNya. Kenapa diharamkan? Karena hal tersebut buruk bagi kita.

Diberi fisik yang sehat dan indah, malah dipakai untuk melakukan pekerjaan yang haram dan diberi makan minum yang haram dari uang haram.
Diberi otak yang cerdas, malah digunakan untuk memanipulasi dan menghina orang lain.
Diberi warisan, malah ke pub, BO.
Diberi kelancaran usaha, malah judol, nyoba-nyoba miras mahal dan narkoba.
Diberi kenaikan jabatan, malah memeras dan melecehkan bawahan.

Nauzubillah min dzalik 
Betapa dzolimnya kita kepada diri sendiri.

Sebelum seseorang masuk ke dalam hidup kita, mari lihat dulu bagaimana hubungan kita dengan Tuhan. Bila apa yang diberikan oleh Tuhan selama ini tidak bisa kita syukuri, bagaimana kita bisa mensyukuri eksistensi dan pemberian dari seseorang? Yang mana, eksistensinya dan segala hal yang akan dia berikan ke hidup kita kelak esensinya merupakan pemberian dariNya juga.


Bila apa yang diberikan oleh Tuhan saat ini saja bisa kita pakai untuk bermaksiat, begitu pula dengan apa yang akan Dia berikan kemudian yaitu pasangan dan segala hal yang diberikan olehNya melalui pasangan kita.
Rumah darinya bisa kita pakai untuk tempat berzina, uang darinya bisa kita pakai untuk membelikan kado dan ke hotel bersama selingkuhan, pakaian dan parfum darinya bisa kita pakai untuk menarik perhatian dari banyak lawan jenis, anak darinya bisa kita jadikan kaki tangan untuk membentu bisnis ilegal kita, dlsb. 

Ketika tanda cinta yang kita berikan malah dijadikan sebagai alat atau senjata untuk mengkhianati dan menyakiti kita oleh orang yang paling kita sayangi, rasanya pasti amat menyakitkan.

Saya gak kebayang gimana sakitnya itu orang-orang yang uang bulanannya, hasil kerja kerasnya, malah dikasihkan ke selingkuhan pasangannya oleh pasangannya sendiri. 
Sudah gitu selingkuh di rumah pula, difasilitasi AC, kasur, parfum, dlsb yang dia beli.

Bikin anak orang lain jadi sengsara karena sikap kita yang gak tahu diri, gak tahu terima kasih, atau gak tahu diuntung itu gak baik. Ayo kita sama-sama latihan bersyukur. Perbaiki dulu hubungan kita dengan Tuhan sebelum menjalin hubungan yang serius dengan orang lain. 

Jika nikmat Tuhan yang ada aja gak bisa kita syukuri, gimana Tuhan mau menambah nikmat kita? Diri sendiri aja gak keurus, gimana mau dikasih pasangan dan banyak anak?
Kamar kecil aja gak keurus, gimana mau dikasih rumah yang besar? Cuma Tuhanlah yang tahu kapan kita siap untuk menerima tambahan rezeki. Hanya ketika kita sudah mampu bersyukur dan amanah dengan apa yang kita punyalah kita akan diberi tambahan rezeki.

Nah, apakah kita sudah bersyukur dengan apa yang kita punya saat ini? Apakah kita sudah mensyukuri diri kita dan hidup kita sendiri? Kalau belum, ayo latihan bersyukur.

Daripada sibuk menilai dan menuntut orang lain, mending kita fokus membenahi diri sendiri. Banyak-banyak bersyukur, jangan jadi kacang lupa kulit supaya rezeki kita tetap lancar dan terus bertambah. Mari kita sambut kehidupan yang penuh keberlimpahan dengan banyak bersyukur.


Saturday, November 2, 2024

Pewajaran Konyol

Saya sebel deh baca komentar-komentar yang memaklumi atau mewajarkan keburukan manusia yang sifatnya bisa merugikan orang lain.

Misalnya, pria dianggap wajar jika nakal sebelum menikah atau wajar selingkuh di rentang usia 30-40 tahun.

Anehnya, yang komentar begini adalah orang-orang yang memakai simbol-simbol agama. 

Agama itu kan gak peduli jenis kelamin, gak peduli gender, gak peduli usia, kalau perbuatan itu salah ya salah aja. 
Baik perempuan maupun laki-laki, baik tua maupun muda, baik sehat maupun sakit, baik kaya maupun miskin, baik punya kuasa maupun tidak, sama-sama disuruh untuk menjaga pandangan dan kemaluan, diminta untuk tidak berzina. 

Siapa pun yang sholatnya benar, dengan izin Allah akan dilindungi dari hal yang keji dan munkar, termasuk perzinahan, baik sebelum dan setelah pernikahan. 
Gak ada tuh istilahnya jatah nakal selagi muda/sebelum menikah atau wajar selingkuh di usia 30-40.

Kok bisa-bisanya kita mewajarkan perzinahan sebelum atau setelah menikah?
Apa kita gak kasihan melihat orang-orang di sekitar kita? 
Betapa banyaknya orang-orang yang menderita akibat pernah berzina atau memiliki pasangan yang pezina. Ada yang menjadi korban pemerasan, ada yang dimutilasi, ada yang harus berhenti sekolah karena hamil di luar nikah, ada yang bunuh diri, ada yang meninggal karena gagal aborsi, ada yang terkena penyakit seksual berbahaya hingga anaknya cacat bahkan mati, ada yang pernikahannya hancur dlsb. 



Saya sendiri dikelilingi oleh banyak orang yang atheis, agnostik, perokok, peminum, dan tentu saja pezina.
Saya juga punya hormon androgen, saya juga puber, saya juga punya nafsu.
Saya juga dikelilingi oleh orang-orang yang cakep, kaya, mulus, seksi, cerdas, wangi, bersih dll.

Tapi, apakah saya mau ikut-ikutan seperti mereka?
Nauzubillah min dzalik.

Menjaga hati itu berat? Memang. 
Ada banyak sekali godaan yang perlu kita taklukan, ada banyak sekali ujian yang perlu kita lewati.
Ada konsekuensi yang harus kita bayar untuk menjaga keimanan dan kesetiaan pada Tuhan dan pasangan halal kita. 
Cinta sejati bukan untuk orang-orang yang lemah.

Saat keadaan batin kita sedang tidak baik-baik saja, meningkatkan kualitas dan kuantitas dari sholat, bacaan Al Qur'an, sholawat, dzikir, belajar, dan olahraga sangatlah membantu untuk menenangkan hati kita.




Gak peduli mau seberat apa pun ujian kita, kalau kita mau berkomitmen untuk menjaga kesucian cinta kita ya bisa aja.
Gak perlu mencari-cari alasan untuk membenarkan nafsu kita.
Gak perlu playing victim, nyalah-nyalahin pergaulan, jenis kelamin, hormon, jabatan, kekayaan, pasangan, atau usia segala, enek dengarnya. 

Emang paling enak tuh nyalahin sesuatu.
Tinggal lempar aja kesalahan kita ke yang lain, jadi kita gak perlu tanggung jawab ke diri sendiri maupun orang lain. 
Gak perlu merasa bersalah, gak perlu merasa berdosa, gak perlu meminta maaf ataupun memperbaiki diri.

Biarpun masih single, tinggal sendiri, hidup bebas, gak punya tanggungan, gak ada yang melarang, masih muda, punya uang, punya waktu, punya banyak kenalan, lagi sehat-sehatnya, lagi cakep-cakepnya, lagi jaya-jayanya, lagi puber-pubernya, banyak yang mau, atau apalah itu namanya, jangan pernah melupakan janji kita sebelum lahir ke dunia, janji untuk menjadi khalifah yang amanah dan beriman untuk selamanya.

Sulit bagi kita untuk menjaga kesucian cinta kita di zaman yang segila ini jika kita lemah terhadap godaan dan tidak mau menjaga aturan Tuhan, maunya ngikutin nafsu aja sebagaimana manusia lama yang menjadi budak dari keinginan mata, keinginan daging dan keangkuhan hidupnya sendiri. 

Maunya makan uang haram (hasil judi, riba, jual barang ilegal), lihat yang haram-haram (follow yang seksi-seksi, nontonin aurat orang, nonton porno, baca hentai), minum yang haram-haram, makan yang haram-haram, pergi ke tempat yang haram-haram (diskotik/pub), nikmatin yang haram-haram (BO, casual/random sex), tebar pesona, pansos, dlsb.
Nauzubillah min dzalik.

Di agama mana pun, yang namanya perzinahan itu dilarang, bukannya malah diwajarkan.


Semakin kita menikmati yang haram-haram, semakin lemah pula iman kita terhadap godaan, dan semakin benci juga kita pada hal yang suci, halal, indah dan agung.


Sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mulia, tidak sepantasnya kita mewajarkan perzinahan, lebih baik kita belajar setia dan memutus rantai zina

Wednesday, October 16, 2024

Gue Bales Nangis Lu

Tadi ada shorts, tentang 2 pasangan. 
Bincang-bincang santai soal apa yang tidak disukai oleh pasangan masing-masing.

Si X bilang dia genit sama cewek-cewek, si B juga bilang dia genit.
Si Z bilang pasangannya paling gak suka kalau dia genit sama yang lain.
Alih-alih mengikuti perintah Tuhan untuk menundukkan pandangan dan menjaga perasaan pasangannya, si Z malah minta pasangannya untuk menerima dan memahami kebiasaan jeleknya itu.
"Aku ini memang genit, terimalah."

Pasangannya jelas kagak terimalah.
Dia aja bisa nahan diri supaya gak genit.
Dia juga bisa aja genit, tapi dia gak mau melecehkan kepercayaan dan menyakiti perasaan si Z dengan berbuat begitu.

Si Z ini memang minta dijitak.
Padahal, kalau dibales juga nangis.
Kalau kata teman saya, "Gue bales nangis lu."
Nanti giliran pasangannya yang genit sama orang lain, baru dah nangis, merasa terluka banget dan sulit memaafkan, playing victim, terus sebarin aib pasangannya ke seluruh dunia biar semua orang tahu bahwa pasangannya jahat.

Padahal dia genit 1000 kali, pasangannya mungkin baru sekali kalinya genit karena udah gedek banget sama kelakuan si B biar si B tahu bagaimana perasaannya selama ini.

Guys, kalau kita ngikutin insting alami sebagai laki-laki atau perempuan, serius deh, yang ada bakal ancur itu pernikahan.
Kaya si B dan pasangannya itu yang akhirnya cerai. 

Dalam pernikahan, bukannya kita tidak boleh selfish ya?
Tidak etis sekali rasanya jika kita mengikuti insting alami atau ego kita lalu meminta pasangan kita untuk menerima dan memahaminya padahal kita tahu bahwa hal itu sangat dibenci olehnya dan dapat menyakitinya.
Sementara, pasangan kita berjuang mati-matian untuk melawan insting alami atau egonya agar tidak menyakiti kita.

Dalam pernikahan, kita diminta untuk menaklukan ego dan mengikuti kehendak Tuhan.
Kalau pasangan kita lebih memilih untuk memenangkan egonya daripada mengikuti kehendak Tuhan, dia akan menyakiti kita. 
Kalau kita lebih memilih untuk memenangkan ego kita daripada mengikuti kehendak Tuhan, kita akan menyakiti dia.

----

Sebelum menikah, memang sangat penting bagi kita untuk mengenali diri sendiri dan pasangan.
Kita perlu tahu apa yang bisa kita toleransi dan tidak bisa kita toleransi.
Jangan harap orang lain akan berubah.
Kalau sejak awal kita tidak bisa menerima kekurangannya, lebih baik jangan memaksakan hubungan dengannya daripada cekcok atau ribut terus.

Kita marah, dia marah. Udah deh, kiamat.
Polanya bakal berulang terus.
Kita marah karena tidak bisa menerima keburukannya, dia juga jadi marah karena tidak bisa menerima rasa marah kita, walaupun kemarahan itu dipicu oleh sikap buruknya.
Boro-boro introspeksi, boro-boro minta maaf. Yang ada dia akan tambah marah ketika kita semakin marah. LOL.

Kemarahannya itu bisa ditunjukkan olehnya secara pasif ataupun agresif. Agresif ya lewat kata-kata seperti komentar negatif yang sangat menyakitkan.
Pasif ya dengan sengaja mendiamkan, bersikap dingin atau menjaga jarak. Kalau sudah begini, gak akan betah satu sama lain. Pelariannya? Selingkuh.
Puncaknya? Cerai.

Daripada maksain nikah tapi gondok mulu, mending belajar ikhlas ajalah.

Kadang, orang kagak tahu diri itu baru akan sadar bahwa dia sengeselin itu ketika kita membalasnya dengan perlakuan yang sama.
Makanya banyak orang yang pake teknik mirroring untuk menyadarkan pasangannya.
Pasangannya selingkuh, dia ikut selingkuh.
Pasangannya main mind game, dia ikutan.

Tapi, buat apa merendahkan harga diri untuk menjadi seperti dia?

Thursday, October 3, 2024

Ladies, You Deserve Better

 Kadang saya penasaran ya, laki-laki di IG tuh follow-nya apaan.

Saya randomlah buka akun pacarnya teman saya.
Astaghfirullahaldzim, teman saya sudah sepinter, secantik, seloyal dan seberbakat itu, masih aja lakinya follow cewek-cewek lain yang isinya pamer aurat. 
Kagak ada respect-respect-nya.
kagak bisa menjaga dan menghargai perasaan perempuan.

Udeh, kagak lagi dah saya ngepoin hidup orang daripada gedek sendiri.

Nauzubillah min dzalik.

Ladies, serius deh. You deserve better. 


Kagak. Laki setia yang bisa menjaga mata dan menghargai perasaan perempuan tuh ada kok, kalian aja belum nemu. 
Muda tapi serius dan dewasa tuh banyak.
Mungkin dia gak main IG, tapi berkeliarannya di GBK. Ayo ke GBK. Siapa tahu ketemu jodoh. Sehat kalau keliarannya di sini mah.


Sekarang, sudah bukan eranya lagi untuk bad boy, tapi high value man. 
Lebih muda gak apalah. Nabi Muhammad SAW aja lebih muda 20 tahunan ketimbang Siti Khadijah. Temen-temen saya juga end up sama para lelaki yang lebih muda.

Anak muda sekarang banyak kok yang gak mau merokok, gak mau minum-minum, gak mau nge-drugs, gak mau hedon, gak mau flexing, gak mau nonton bokep, dll yang hanya merusak dirinya... tapi gemar berolahraga dan getol merintis usaha sejak muda. 
Mereka fokus menggunakan waktu dan energi mereka untuk mengembangkan diri.
Kesadaran mereka cenderung lebih tinggi daripada milenials sehingga mereka bisa menentukan pilihan dengan sangat baik walaupun usia mereka masih begitu muda.

Well, gak heran. 
Orang tua mereka juga kan jauh lebih sadar dibandingkan generasi sebelumnya. 
Orang tua mereka banyak yang sudah melek finansial, melek teknologi, melek ekologi, melek psikologi, melek hukum dll. 
Dengan adanya bantuan teknologi, proses peningkatan kesadaran global juga dapat berlangsung dengan sangat cepat. 
Asal punya koneksi internet, kita bisa menaikan kesadaran sendiri dan kolektif tanpa bersusah payah.

Pernikahan yang kacau dan kasus perceraian yang tinggi juga justru membuat generasi muda lebih sadar dan terpicu untuk menjadi lebih baik. 
Anak-anak yang broken home ini, alih-alih meniru kejelekan orang tua atau lingkungannya, mereka mau break the cycle karena mereka merasakan sendiri betapa gak enaknya menjadi korban dari orang tua dan lingkungan yang problematik. 

Dari orang tua yang merokok, sehingga residunya menempel ke baju, terhisap olehnya dan ibunya sehingga dia kena penyakit paru-paru, dia jadi sadar bahwa merokok itu membahayakan calon keluarga barunya nanti.
Dari orang tua yang pemabok, sehingga lepas kendali bahkan sampai main tangan, membuat dia dan ibunya jadi korban, dia jadi sadar bahwa alkohol itu merusak.
Dari orang tuanya yang banyak gaya, gengsian dan suka ngutang, sehingga dia dan ibunya jadi hidup susah, dia jadi sadar bahwa hidup sederhana tanpa hutang itu baik.
Dari orang tuanya yang gak setia, sehingga rumah tangganya berantakan, dia dan ibunya jadi korban PMS, dia jadi sadar bahwa menjaga kesetiaan itu penting. 
Saya pernah bahas betapa bahayanya menjadi orang yang tidak setia di post lama saya yang berjudul manusia lama vs manusia baru

Setia itu harga mati. 
Kalau doi gak setia, lebih baik pergi.
Jangan bilang orang yang mempermasalahkan kesetiaan itu lebay, apalagi tidak realistis. 
Meskipun banyak orang yang berselingkuh, sampai kapan pun, yang namanya ketidaksetiaan itu bukanlah suatu hal yang layak untuk diterima dan dimaklumi. 
Kesetiaan itu bisa diusahakan dan dibuktikan dalam dunia nyata, itu bukan sesuatu yang lebay dan tidak realistis.
Masalahnya, selingkuh itu bisa membahayakan kesehatan bahkan nyawa kita. Kita bisa terkena PMS, anak kita juga bisa terlahir cacat atau terkena penyakit serius karena PMS. 
Kitalah yang harus merawat anak kita seumur hidup jika dia kenapa-napa gara-gara ketidaksetiaan pasangan kita.

Nauzubillah min dzalik.


Jangan harap orang lain akan berubah karena kita. Tugas kita di dunia ini bukan untuk mengubah orang lain. Berubah menjadi lebih baik adalah tanggung jawab individu masing-masing, bukan tanggung jawab orang lain.
Berubah menjadi lebih baik adalah bentuk cinta diri (self compassion) sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan atas kehidupan yang Ia berikan. 

Pilihan kita hanya dua, take it or leave it
Kalau kuat sabar, siap makan hati, gak masalah cepat tua dan cukup tabah untuk menanggung segala resiko termasuk penyakit yang timbul karena stres mikirin dan menghadapi dia, silahkan pilih bad boy.
Kalau mau hidup damai, bebas stres, awet muda dan sejahtera pilih high value man

Hidup ini pilihan dan setiap pilihan ada resikonya masing-masing.
Kita semua tentunya sudah tahu bagaimana ciri-ciri lelaki yang diridhoi olehNya dan tidak diridhoi olehNya sebagai pendamping hidup.
Mana yang boleh dan tidak boleh dinikahi sudah dikasih tahu tanda-tandanya dengan detail. 
Jangan kasihan pada orang lain tapi tidak kasihan dengan diri kita sendiri.
Dia saja tidak kasihan dengan dirinya sendiri, dia saja tidak mencintai dirinya sendiri sebagai bentuk tanggung jawab dan rasa syukurnya kepada Tuhan, bagaimana bisa dia mengasihi dan mencintai orang lain?

Choose wisely, ladies
Hanya orang yang bisa mencintai dirinya dengan benar yang bisa mencintaimu dengan benar.
Jangan mendzolimi dirimu sendiri dengan pilihan yang salah.
Kamu terlalu berharga untuk dipandang sebelah mata, diperlakukan dengan semena-mena, sebagaimana ia memperlakukan dirinya.
Siapa pun kamu, kamu gak harus sempurna untuk disetiai dan dicintai dengan sepenuh hati. 

Inget aja, kalau nikah sama dia, kamu bakal terus bersamanya.
Pertanyaannya, apakah kamu sanggup untuk terus bersama, tersenyum, tertawa dan melayaninya dengan sepenuh hati sementara kelakuannya bikin kamu ngebatin terus? 
Kamu sanggup menghadapi kesulitan finansial karena kamu gak ridho sama dia sehingga Tuhan menutup rejekinya?
Kalau sanggup, lanjut aja. 
Kata orang-orang yang sudah berpengalaman sih, kalau sebelum nikah aja sudah gak beres, setelah nikah nanti bisa makin parah.

Banyak istri yang menyesal menikahi pasangannya karena berharap bahwa suatu saat pasangannya akan berubah. 
Nyatanya, alih-alih berubah, pasangannya malah makin parah. 

Nauzubillah min dzalik 

Makanya agama tidak pernah menghimbau kita untuk menerima orang apa adanya, tapi dengan kriteria tertentu. Jika seseorang itu tidak memenuhi kriteria tersebut, sebaiknya jangan memaksakan diri.
Jika kita memilih orang berkarakter penduduk surga, maka kita akan ke surga dan merasakan surga sebelum mati bersamanya.
Jika kita memilih orang berkarakter penduduk neraka, maka kita akan ke neraka dan merasakan neraka sebelum mati bersamanya.

Tapi yah, namanya cinta ya kan.
Mau dikasih unjuk atau dibilangin kek mana sama Tuhan, sama penduduk satu dunia tetap aja kekeuh.
Cannot release, cannot let go of toxic things.
Sadarnya nanti, kalau sudah cape banget, sudah gak kuat lagi sama konsekuensi dari pilihan sendiri.
Kalau sudah mentok capeknya, orang dengan sendirinya akan sadar dan menyerah sendiri.

Sunday, July 28, 2024

Poligami sudah gak zaman, poligami hanya untuk Nabi?

 Barusan, saya mendengar berita tentang poligami yang dilakukan oleh seseorang yang cukup terkenal. Saya pernah membahas topik ini di salah satu post lama saya. 

Soal poligami yang dilakukan oleh Nabi dulu, saya setuju dengan alasan yang dipaparkan oleh Syekh Muhammad Ali al-Shabunu di sini. Yang jelas, alasan Nabi untuk berpoligami di zaman itu bukanlah karena syahwat, melainkan karena mempertimbangkan aspek pendidikan, agama, sosial dan politik di zaman itu.

Zaman sekarang, poligami itu sudah tidak relevan dan alasan poligami pada umumnya adalah syahwat.



Ayah saya yang pernah menjadi kedua redaksi ensiklopedia Al hadist pernah membahas maksud poligami dari berbagai sisi bersama saya. 
Menurutnya, dengan berpoligami Nabi Muhammad SAW hendak memberikan teladan kepada kita tentang bagaimana cara memperlakukan istri dengan latar belakang yang berbeda-beda (lebih tua, lebih muda, beda strata sosial, beda suku, mualaf dlsb) supaya rumah tangga kita berjalan dengan baik hingga ke surga kelak.

Selain itu, poligami dalam Islam menurutnya adalah salah satu bentuk kritik sosial, yang mana pada zaman itu dan zaman-zaman sebelumnya, orang yang memiliki harta dan kuasa bisa menikahi ratusan bahkan ribuan perempuan. 
Islam mencoba untuk membatasinya dengan cara dan tata bahasa yang sangat halus.
Kita sama-sama pahamlah bagaimana psikologis manusia, manusia itu kan tidak bisa ditegur dan dipaksa untuk berubah secara drastis dalam sekejap mata apalagi dengan menggunakan cara dan tata bahasa yang kasar. 
Perubahan itu butuh proses.
Mengubah tradisi atau kebiasaan yang sudah berlangsung begitu lama hingga mengakar kuat dan mendarah daging di masyarakat itu tidak mudah, apalagi jika disampaikan dengan cara-cara atau bahasa yang dapat menyinggung ego.

Hingga, turunlah ayat ini. Di sini poligami dibatasi menjadi empat saja, tidak sampai ratusan atau bahkan ribuan.


Di kitab suci  (An Nisa' 3) memang dibilang silahkan menikahi dua, tiga atau empat perempuan yang kita senangi selama kita bisa berlaku adil, tapi kalau kita khawatir tidak akan mampu berlaku adil ya nikahilah seorang saja, yang begitu justru lebih baik agar kita tidak berbuat zalim.

Nahhhh.... Ternyata ayat itu belum selesai, ada sambungannya lagi (An-Nisa' 129), di situ dibilang bahwa kita tidak akan bisa berlaku adil. Artinya apa? Ya artinya kita tidak akan layak untuk berpoligami karena kita tidak akan dapat berlaku adil, lebih baik satu saja agar kita bisa menjadi orang yang amanah dan tidak menzalimi istri kita. 

Maksud "kamu" di sini itu jamak, artinya kalian.
"Kamu" di ayat ini bukan diperuntukkan untuk Nabi Muhammad SAW, karena beliau bisa berlaku adil, sedangkan kita tidak akan bisa. Jadi, bukankah itu sama artinya bahwa yang layak untuk berpoligami hanya Nabi, sedangkan kita lebih baik jangan karena kita tidak akan bisa berlaku adil?




---
Akan tetapi, hari gini masih ada aja orang yang melakukan poligami untuk memuaskan syahwatnya.

Parahnya lagi, tidak sedikit orang yang membenarkan pengkhianatan yang dilakukan oleh para lelaki demi memuaskan syahwatnya dengan alasan bahwa lelaki memang punya hak lebih, lelaki tidak masalah jika mendua atau lebih karena lelaki punya hak untuk berpoligami, lelaki tidak ada bekasnya, lelaki jika punya banyak harta dan tahta memang nakal dan lain sebagainya.

Saran saya, daripada melakukan atau mendukung hal-hal yang konyol, lebih baik kita banyakin mikir, dan mencoba lebih berempati kepada orang lain. Coba posisinya di balik. Bagaimana jika kita menjadi pihak yang dipoligami dan diperlakukan secara tidak adil itu? Apakah kita mau? Apakah kita sanggup? 

Setia atau tidaknya seseorang itu tidak tergantung pada gender, keadaan finansial, atau apa pun itu. Siapa pun itu, baik laki-laki maupun perempuan, bisa setia jika dia mau setia. Siapa pun itu, bisa tidak setia jika dia tidak mau setia. Mau setia atau tidak itu pilihan hidup kita masing-masing. Iya, pilihan, sesuatu yang dapat kita pilih dengan kesadaran penuh. Kita yang menentukan mau setia atau tidak, tidak peduli mau seperti apa keadaan kita. Entah kaya, miskin, berkuasa, payah, muda, tua, laki, perempuan, sehat, sakit, ganteng, cantik, dll... Gak ngaruh. Kalau mau setia ya setia aja.

Janganlah kita setia karena faktor eksternal atau paksaan dari luar, misalnya ancaman hukum. Kita semua sama-sama tahulah kalau sudah menikah dan selingkuh itu kita bisa dipidanakan. Tapi, kesetiaan macam apa itu yang dilandasi oleh rasa takut akan hukuman atau keterpaksaan belaka? 
Kesetiaan seperti itu tidak ada artinya.
Kesetiaan yang sesungguhnya didasari oleh kesadaran penuh dan keinginan kuat dari dalam, keinginan untuk menaati perintah Tuhan sebagai orang yang beriman. Orang beriman, diawasi atau tidak, ada hukuman atau tidak, dia akan tetap setia meskipun punya kebebasan dan diberikan jutaan kesempatan untuk memilih tidak setia.

Ciri Pasangan Setia, Gak Bakal Selingkuh atau Mendua Selama-lamanya

Apa pun alasannya, selingkuh adalah perbuatan yang salah, hina, menjijikan, memalukan, menyakitkan dan tidak dapat diterima. Naudzubillah mi...