Friday, December 13, 2024

Bukan Fisik, Ekonomi dll, tapi Akhlak

 Banyak orang yang komentar tentang pasangan A dan B. Si A ditinggal nikah lagi oleh si B, sewaktu si A berada di balik jeruji besi.


Banyak yang nyemangatin si A, ya kasihan sih. Tapi gimana ya, sudah konsekuensi. Kehilangan sesuatu yang gak bisa kita syukuri adalah konsekuensi. 
Mau gimana ya, paling cuma bisa ikhlas aja. Udah terlanjur, udah terjadi, kesempatan berulang kali yang diberikan oleh Tuhan sudah habis. Kan Tuhan yang membuka hati seseorang untuk kita, kalau suatu hari hati itu ditutup oleh Tuhan, dihilangkan rasa cintanya pada kita karena kita gak bisa menghargai orang itu, ya jangan salahin Tuhan atau orang itu. Tuhan kan gak mau hati orang yang Dia kirimkan sebagai anugerah terindah untuk kita malah kita sakitin terus. Biarkan ajalah dia move on dan hidup bahagia bersama orang yang bisa menghargai dan mencintainya dengan lebih baik. Hal ini menyakitkan memang, tapi terima ajalah konsekuensi dari tindakan kita dengan lapang dada.

Lagian kadang manusia tuh aneh ya, udah dikasih pernikahan yang indah sama Tuhan, bukannya dijaga malah dirusak sendiri.

Nauzubillah min dzalik 

Bener kata Koh Sidhi, masalah umat manusia adalah manusia suka membuat masalah 😂

Ada komentar sinting yang secara garis besar malah menyalahkan si B karena gak mau mendampingi si A. Banyak juga yang memotivasi si A supaya nge-gym agar berubah dan buat si B menyesal.

Hadeh...
Gampang aja nyuruh orang untuk bersabar dan setia. Coba posisinya dibalik, belum tentu yang komentar itu sanggup. Kalau anak kecil yang melakukan kesalahan yang sama berulang kali kita masih bisa maklumi, nah kalau pasangan kita sebagai orang dewasa yang ngulang-ngulang kesalahan yang sama hingga berkali-kali masuk bui ya kita bisa kesel jugalah.
Padahal, kitanya sendiri sudah setengah mati berupaya agar gak bikin masalah dan nyusahin pasangan kita. 

Yang bikin gak ridho sebenarnya adalah unsur ketersengajaan. Pasangan kita bisa lho mikir dan milih jalan yang baik dengan sadar, tapi dia dengan sengaja malah memilih jalan yang buruk sehingga membuat kita ikut menderita.
Dia terus membuat masalah dengan sengaja, terus mengulangi kesalahan yang sama seakan gak ada penyesalannya. Tentu berat menghadapi orang yang seperti ini. 

Masalah fisik, mau seindah apa pun wajah dan tubuh seseorang, kalau akhlaknya buruk, ya gak bakal bikin yang ninggalinnya itu menyesal. Malah dia bakal merasa stress free, merasa bebas. Kagak, kagak bakal ada penyesalan sama sekali.

Nikah itu kan supaya kita merasa tenang, bukannya malah dibikin ngebatin mulu.

Makanya kriteria wajib yang harus dipenuhi oleh seseorang yang mau kita nikahi ya dia harus bagus akhlaknya. Kita dilarang untuk menikahi mereka yang buruk akhlaknya. Kenapa? Karena mereka hanya akan menjadi sumber penderitaan bagi kita.

Saya pribadi sudah gak pedulilah soal fisik, usia, kerjaan, gelar, shio, zodiak, hari lahir, elemen, golongan darah, suku, ras, nationality, dlsb, yang penting itu akhlaknya bagus dan Istiqomah. Nyambung, sama visi misinya. Secakep-cakepnya orang, sekaya-kayanya dia, sepinter-pinternya dia, sesempurna apa pun speknya, kalau akhlaknya jelek, cuma bakal bikin kita stress. Bikin pusing, bikin sakit hati, bikin menderita dan cepat mati 🪦

Masalah sendiri aja banyak, ngapain nikahin orang yang problematik sehingga penderitaan kita jadi berlipat ganda? 

Jangan ngawur, Tuhan tidak pernah menyuruh kita, hambaNya, untuk menerima orang apa adanya sebagai pasangan kita. PerintahNya itu jelas banget, kita hanya diperbolehkan untuk menikahi orang yang akhlaknya bagus. Tidak berpenghasilan haram, meninggalkan yang haram-haram, pergaulannya bagus, tidak pelit, tidak suka berbohong/amanah, dlsb. Mereka pun boleh menolak kita, jika kita dirasa bukanlah calon pasangan yang tepat untuknya. 

Kalau ada orang yang mau diterima apa adanya padahal akhlaknya buruk dan dia gak mau berubah dengan kesadaran sendiri, tinggal aja. Nikah itu adalah ibadah untuk mendapatkan ketenangan dan mencari ridhoNya, supaya mendapatkan ridhoNya ya kita harus menikahi calon yang diridhoi olehNya, yaitu seseorang yang baik akhlaknya.

Orang yang akhlaknya baik, akan menjaga kemuliaan dirinya sendiri dan semua orang, karena dia menghormati penciptaNya. Walaupun, dia sedang sendiri atau tak ada siapa pun yang mengenalnya. Walaupun dia pakai akun anonim, gak akan macam-macam karena dia beriman. Orang yang akhlaknya baik, akan mencintai dirinya sendiri sebagai bentuk rasa syukur dan pengagungannya kepada Tuhan yang telah menciptakannya dengan sempurna. Dia gak akan mau mendzolimi dirinya sendiri dengan melakukan perbuatan yang sia-sia, buruk, bahkan haram karena gak mau membuat penciptanya merasa kecewa.

Pertanyaannya, bagaimana dengan kita? Apakah akhlak kita sudah baik? Yuk perbaiki akhlak kita sama-sama tanpa akhir. Jangan pernah merasa sudah, Gaes.

No comments:

Post a Comment

Ciri Pasangan Setia, Gak Bakal Selingkuh atau Mendua Selama-lamanya

Apa pun alasannya, selingkuh adalah perbuatan yang salah, hina, menjijikan, memalukan, menyakitkan dan tidak dapat diterima. Naudzubillah mi...