Ada tipe orang yang dipersulit sedemikian rupa untuk berbuat dosa. Ketika berbuat dosa pun, langsung diberi teguran tegas yang gak main-main rasanya. Memarahi y, dimarahi x. Mengganggu y, diganggu x. Nyuekin y, dicuekin x. Lihat yang gak bener, jadi pelupa dan minus naik. Menyentuh paha y sepintas, tangan tersiram minyak panas hingga berbekas berbulan-bulan dan paha sendiri jadi terluka dan berdarah dicakar kucing. Kalau begini ceritanya, boro-boro berani melakukan dosa besar.
Sebelum melakukan hal yang benar, petunjuk demi petunjuk, peringatan demi peringatan juga akan terus berdatangan secara bertubi-tubi dari segala arah. Kalau begini ceritanya, boro-boro bisa tidur dengan tenang sebelum melakukan hal yang benar.
Kalau niatnya tidak benar dan caranya tidak benar, ada saja hambatannya. Harus introspeksi, evaluasi niat dan cara. Dalam aspek apapun, termasuk bisnis dan jodoh.
Nah orang-orang yang dicintaiNya dan mencintaiNya ini, akan disatukan dengan orang-orang yang serupa.
Jika niat dan cara mereka melenceng di tengah jalan, bukan ridhaNya dan cara yang mereka gunakan bukan yang diridhaiNya, jarak antara mereka yang akan diperlebar dan penyatuan akan ditunda sampai keduanya kembali ke jalan yang lurus.
Ketika a dekat denganNya, b pun didekatkan dengan a. Ia memerintahkan hati b untuk mencintai a. Ketika a menjauh dariNya, b pun dijauhkan dari a. Ia memerintahkan hati b untuk berhenti dan menjauh.
A harus konsisten mencari ridhaNya agar diridhai dengan b, karena b hanya akan meridhai apa yang diridhai olehNya. Begitupun sebaliknya. Hal ini akan terjadi secara bergantian hingga ego keduanya benar-benar mati dan sepenuhnya ridha pada ketetapanNya. Segala hambatan yang merintangi mereka untuk bersatu gak bisa mereka taklukan hingga mereka berevolusi menjadi manusia baru yang hidup dengan keinginan roh.
Manusia baru yang siap menghadapi berbagai ujian ke depan bersama-sama dan bisa menjadi anugerah bagi satu sama lain, bukan bencana bagi satu sama lain.
Perbaikilah diri maka yang baik akan datang.
Konsistenlah dalam mencintaiNya, maka seseorang yang mencintaiNya juga akan datang dan menetap untuk mencintai secara konsisten.
Take a moment today and purposefully connect to your Higher Self. It is part of you that is always connected to the source. It is filled with love, compassion, and wisdom. It holds no judgement or fear. It is you in your purest form of light, Laurel Bleaden-Maffei.
No comments:
Post a Comment