Saya masih ingat sewaktu SMP saya pernah baca di sampul belakang LKS, di situ ditulis bahwa salah satu faktor yang membuat orang jadi kesulitan konsentrasi adalah jatuh cinta. Jaman SMP memang anak-anak sudah mulai memiliki rasa ketertarikan dengan lawan jenis, banyak yang sudah pacaran. Waktu ulang tahun bahkan teman saya ada yang dikasih fiest*. Sumpah ya, saya gak tau fiest* itu apaan. Saya kira dulu tuh yang namanya fiest*, dure*, sutr* adalah permen karet. Waktu teman saya bilang itu alat kontrasepsi, saya pun gak ngerti itu buat apaan dan pakainya gimana.
Sunday, March 10, 2024
Memutus Rantai Zina
Saya baru tahu bagaimana teknik pembuatan keturunan itu di akhir perkuliahan, itupun lewat bacaan dan cuma intinya aja. Saya belajar saat ambil kelas fisiologi reproduksi di FMIPA. Memang belum waktunya untuk tahu banyak, belajar yang begitu menjelang pernikahan dan setelah nikah aja. Eksplorasi langsung sama yang halal, jadinya gak berekspektasi apa-apa dan sudah bosan duluan karena sudah tahu banyak atau sudah pernah nyoba dengan yang lain. Kita itu perlu belajar menahan dan menunggu agar bisa menikmati lebih guys. Sesuatu yang mudah didapat dan dinikmati itu akan hilang keistimewaannya. Hambar-hambar aja nanti rasanya, datar. Nikmatnya malah hilang.
Walaupun rasa penasaran saya cukup tinggi, saya sangat percaya dengan adanya cinta sejati, cinta yang tulus dan suci. Saya gak maulah coba-coba hal begituan samasekali sebelum menikah dengan pasangan yang suci (bisa menjaga kesucian dirinya).
Melihat konten pornografi ternyata gak boleh lho dalam Islam, saya kirain mah gapapa untuk edukasi. Dulu saya kira yang namanya zina juga hanya sebatas ML. Ternyata zina itu banyak jenisnya.
Sewaktu kelas III SD, di saat teman-teman saya mulai cinta monyet dan gonta-ganti pasangan, saya pernah berdoa supaya hanya mencintai jodoh saya dan jodoh yang hanya mencintai saya. Sepertinya karena doa itu deh saya jadi gak tertarik untuk memasuki dunia percintaan sebelum waktunya, sebelum bertemu jodoh saya. Kalau saya nulis di blog ini itu atau di media apapun soal cinta-cintaan, percayalah itu tidak melulu soal pengalaman pribadi. Pengalaman saya di dunia nyata, di dunia fisik itu 0, gandengan tangan aja gak pernah apalagi lebih dari itu. Naudzubillah min dzalik.
Bukan karena takut azab juga sih, tapi lebih ke komitmen. Inget janji setia sama Tuhan sebelum lahir, sama pasangan juga di alam arwah yang namanya sudah tercatat bersama kita di Lauhul Mahfudz 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi, jauh sebelum semua ini dimulai.
Kita gak bisa tiba-tiba setia guys, setia itu pilihan, setia itu perlu dilatih secara konsisten supaya menjadi kebiasaan dan karakter. Latihannya bukan cuma sebulan dua bulan, tapi tahunan.
Hari gini tuh akhlak orang gak bisa dinilai dari bibit, bebet, bobotnya apalagi cuma dari chasing-nya (berkerudung syar'i, pake gamis, bersorban, di jidatnya ada totol hitam dlsb). Jebolan pesantren dari keluarga baik-baik juga pada main gila. Saya kenal sendiri yang seperti itu tinggal bertahun-tahun bersama pacarnya sebelum menikah. Teman saya pun cerita bahwa dia pernah nge-room sama perempuan berkerudung yang kelihatannya agamis. Awalnya nolak, lama-lama mau juga. Cowok lulusan universitas Islam yang keturunan nabi dan kelihatan agamis juga sama aja. Yang suka ngisi ceramah di masjid juga sama aja. Pengkhotbah di gereja juga iya, saya kenal banget orangnya.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa jika perempuan tidak disibukkan dengan ilmu maka dia akan dibuat gila oleh perasaannya. Sedangkan laki-laki akan dibuat gila oleh nafsunya. Ya, itu benar. Khususnya ilmu agama. Daripada ngikutin perasaan atau nafsu memang baiknya kita ngikutin pedoman agama supaya selamat dunia akhirat.
Dalam agama Islam, kita dilarang untuk mendekati zina. Bayangin gak boleh, mandangin foto gak boleh, mengungkapkan rindu gak boleh, chat dan vc gak boleh, apalagi berduaan dan bersentuhan. Hadeh, berat banget guys apalagi disaat rindu-rindunya. Makanya biar gak gila kita harus menyibukkan diri dengan ilmu. Kita harus mengalihkan perhatian dan energi kita ke tempat lain supaya gak ganggu konsentrasi dan aktivitas dia. Bukan ke orang lain ya, tapi ke hal lain yang lebih berfaedah seperti ilmu. Khususnya ilmu agama.
Jangan pernah menjadikan orang lain yang bisa/biasa diajak berzina sebagai pelampiasan karena kita tidak mau menodai atau merusak kesucian orang yang kita cintai guys. Itu hasutan setan, pemikiran biadab yang gak ada bagus-bagusnya. Cinta gak boleh egois. Kalau kita mendua dengan yang lain, hati jodoh kita akan hancur banget. Tuhan aja gak suka kita duain, apalagi manusia yang hatinya sempit dan rapuh? Hati orang yang kita jadikan pelampiasan juga akan hancur (pihak keluarga, teman-teman dan jodohnya juga akan hancur ketika mengetahui bahwa orang yang mereka sayangi malah kita gituin). Seburuk-buruk orang, sekotor-kotornya orang, sebejat-bejatnya orang, sehina-hinanya orang, serusak-rusaknya orang, dia tetap ciptaan Tuhan Yang Mulia. Mereka punya hati dan bisa sakit hati juga. Jangan karena masa lalu dan citra mereka buruk lantas kita jadi memperlakukan mereka dengan semena-mena. Islam itu rahmatan lil alamin. Mensakralkan dan mengistimewakan yang satu tapi menistakan yang lain itu bukan cerminan Islam.
Daripada melampiaskan, akan lebih baik jika kita belajar untuk menahan dan mengalihkan. Banyakin puasa, menuntut ilmu dan aktivitas positif lainnya.
Sebelum nikah puas-puasin dulu nakalnya, sebelum nikah puas-puasin dulu "main" sama yang lain adalah pemikiran gila. Kalau saya punya anak, saya akan didik dia untuk bisa mengendalikan diri dan mengenal batasan, bukannya malah membebaskan dia untuk melakukan apapun yang dia inginkan dan dia sukai, apalagi hal itu jelas-jelas dilarang oleh agama. Agama adalah jalan keselamatan yang tidak hanya menjaga keselamatan harta, jiwa dan raga kita tapi juga orang lain.
Apabila cahaya iman kita sudah dicabut karena kita berbuat zina, kita bisa menjadi monster yang tidak lagi mengenal rasa malu dan rasa takut untuk melakukan dosa jenis apapun. Wajah kita juga akan nampak gelap. Hidup kita akan terasa sempit, terkucilkan dan merasa serba kekurangan. Zina itu enaknya sebentar, tapi ujung-ujungnya akan penuh dengan penyesalan.
Banyak orang yang hidupnya hancur karena berbuat zina. Waktu lagi ngamar dibunuh, video syurnya dijadikan alat pemerasan atau manipulasi, setelah zina kena penyakit menular seksual, hamil diluar nikah tapi partnernya gak mau tanggung jawab sehingga stres bahkan bunuh diri, harus bunuh anaknya sendiri pakai jalur aborsi, belum lagi dapat sanksi sosial dan hukuman dari Tuhan. Lebih parah lagi kalau zinanya jenis casual/random sex. Naudzubillah min dzalik.
Perkara zina itu memang sulit dihindari karena ujian yang satu itu rasanya enak, tapi kita bisa lho menyelamatkan diri supaya tidak jeblos ke lubang yang sama. Kita bisa lho ngerem dan balik arah sebelum terperosok terlalu jauh. Gimana caranya?
1. Perbaiki sholat, karena solat itu tiang agama yang bisa melindungi kita dari perbuatan yang keji dan mungkar. Jika ada laki-laki yang gemar bermaksiat, maka ada yang perlu diperbaiki dari sholatnya. Memperbaiki sholat bisa dimulai dari memperbaiki sikap kita ketika mendengar suara adzan, berwudhu, berniat, membaca Al Fatihah dlsb.
2. Baca doa untuk melindungi diri kita dari fitnah akhir zaman, dari segala perkara yang tidak bermanfaat dan tidak mulia.
Kita boleh aja mengemukakan pendapat kita soal zina, misalnya zina itu perbuatan yang keji dan sebaiknya dihindari, banyak ruginya, dlsb. Akan tetapi guys, kita gak boleh membenci pelakunya apalagi sampai menghina dan membuatnya sakit hati karena boleh jadi kita akan diuji dengan hal yang sama dan belum tentu selamat atau lebih baik darinya. Apalagi kalau orangnya sudah bertobat, gak boleh diungkit-ungkit lagi guys. Nah jadi, kalau ada artis atau public figure yang dihujat netizen gara-gara ketahuan berzina, kita jangan gatal untuk ikut-ikutan menghujat guys, soalnya ini bisa jadi bumerang buat kita. Barangsiapa menghina sesama maka ia akan dihinakan, barangsiapa merendahkan sesama maka ia akan direndahkan. Cukup bilang naudzubillah min dzalik, doain pelakunya supaya sadar dan kita edukasi masyarakat supaya tidak melakukan hal yang sama.
Orang baik yang susah diajak jahat, kecolongannya di maksiat batin guys. Setan muji dia sehingga dia merasa ujub/sombong, lalu dia memandang rendah atau hina yang lain. Akhirnya, dia diuji dengan perkara yang sama. Naudzubillah min dzalik.
5. Jaga pandangan dan kemaluan. Perintah untuk menjaga pandangan dan kemaluan bukan untuk laki-laki saja, perempuan pun sama (An-Nur 30-31) Artinya apa? Sama seperti laki-laki, perempuan pun punya nafsu, suka melihat yang indah-indah dan bisa terjerumus dalam perzinahan kalau tidak mampu menjaga pandangannya.
6. Jangan pacaran. Dua orang yang saling cinta, nyaman dan nyambung gak mungkin pikirannya lurus-lurus aja, apalagi cuma berdua di tempat yang sepi dan di waktu-waktu tertentu misalnya di saat perempuannya PMS atau saat si lakinya melihat dan mendengar aurat pacarnya. Walau gak nyentuh, bisa dipastikan itu pikirannya sudah traveling kemana-mana. Don't take risk, karena iman kita naik turun. Bisa jadi hari ini kita sanggup menahan diri, besoknya belum tentu. Kalau sudah mabuk kepayang, kita bisa lupa segalanya guys, termasuk semua batasan dan prinsip yang selama ini kita pegang teguh. Kalau belum siap nikah lebih baik jaga jarak aman.
Kalau kita tabarujj terus kirim-kirim foto yang agak nakal, gombalin dia, muji-muji dia, banyak senyum dan selalu ketawa dengan candaannya, bicara lemah lembut dan penuh perhatian dengan panggilan sayang bernada mesra di VC saat dia baru bangun dan menjelang tidur, manjain dia dengan masakan kesukaannya yang enak-enak, ngajak dia berduaan ke tempat romantis malam-malam pake parfum yang sensual macem Carolina Herrera Good Girl, HMNS Orgasm atau love spell sebelum waktunya ... Wah, pacar kita bisa gak tahan dan ngajak untuk melakukan hal yang aneh-aneh sih.
Sayangnya, hari gini kita bukannya menghindari pacaran malah sengaja melakukan hal-hal yang dilarang agama demi mendapatkan pacar dan tambah disayang sama pacar. Flexing harta, flexing badan bagus, flexing wajah glowing, pakai parfum, berias, berpenampilan menarik, majang foto seksi/sensual, bersikap ramah, bicara dilembut-lembutkan/mendayu-dayu/mendesah/dimanja-manjain dll untuk menarik perhatian dan membangkitkan syahwat lawan jenis. Naudzubillah min dzalik.
Saya sedih melihat keadaan generasi muda saat ini yang menormalisasi pacaran hingga tak jarang kita menemui kasus remaja hamil di luar nikah dan melakukan aborsi. Kasus terbaru yang saya dengar, remaja kelas VI SD dihamili oleh pacarnya sendiri yang juga masih bocah ingusan.
Kita harus memutus rantai ini guys. Kita gak bisa larang-larang anak di bawah umur untuk tidak pacaran kalau kitanya sendiri pacaran. Kita punya tanggung jawab moral untuk memberikan teladan yang baik ke generasi di bawah kita. Sayangilah adik-adik, murid-murid dan anak-anak kita dengan memberikan teladan yang baik untuk mereka. Mereka tidak akan mau mendengarkan dan menghormati kata-kata kita jika kita saja tidak mampu untuk memberikan teladan yang baik.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Ciri Pasangan Setia, Gak Bakal Selingkuh atau Mendua Selama-lamanya
Apa pun alasannya, selingkuh adalah perbuatan yang salah, hina, menjijikan, memalukan, menyakitkan dan tidak dapat diterima. Naudzubillah mi...
-
Sejujurnya saya ga begitu percaya pada perasaan suka sebelum menikah, a palagi yang menggebu-gebu ( infatuation ). Biasanya itu tiupan hawa ...
-
Saya sebel deh baca komentar-komentar yang memaklumi atau mewajarkan keburukan manusia yang sifatnya bisa merugikan orang lain. Misalnya, pr...
-
Saya masih ingat sewaktu SMP saya pernah baca di sampul belakang LKS, di situ ditulis bahwa salah satu faktor yang membuat orang jadi kesuli...
No comments:
Post a Comment