Tuhan yang memberi kita rezeki.
Anehnya, setelah diberi rezeki, alih-alih bersyukur, tak jarang kita sebagai manusia malah meninggalkan Tuhan dan bermaksiat dengan rezeki yang Ia titipkan.
Diberi panca indra yang sempurna, malah dipakai untuk melihat, mengendus, merasakan, mendengarkan dan berkata sesuatu yang diharamkan olehNya. Kenapa diharamkan? Karena hal tersebut buruk bagi kita.
Diberi fisik yang sehat dan indah, malah dipakai untuk melakukan pekerjaan yang haram dan diberi makan minum yang haram dari uang haram.
Diberi otak yang cerdas, malah digunakan untuk memanipulasi dan menghina orang lain.
Diberi warisan, malah ke pub, BO.
Diberi kelancaran usaha, malah judol, nyoba-nyoba miras mahal dan narkoba.
Diberi kenaikan jabatan, malah memeras dan melecehkan bawahan.
Nauzubillah min dzalik
Betapa dzolimnya kita kepada diri sendiri.
Sebelum seseorang masuk ke dalam hidup kita, mari lihat dulu bagaimana hubungan kita dengan Tuhan. Bila apa yang diberikan oleh Tuhan selama ini tidak bisa kita syukuri, bagaimana kita bisa mensyukuri eksistensi dan pemberian dari seseorang? Yang mana, eksistensinya dan segala hal yang akan dia berikan ke hidup kita kelak esensinya merupakan pemberian dariNya juga.
Bila apa yang diberikan oleh Tuhan saat ini saja bisa kita pakai untuk bermaksiat, begitu pula dengan apa yang akan Dia berikan kemudian yaitu pasangan dan segala hal yang diberikan olehNya melalui pasangan kita.
Rumah darinya bisa kita pakai untuk tempat berzina, uang darinya bisa kita pakai untuk membelikan kado dan ke hotel bersama selingkuhan, pakaian dan parfum darinya bisa kita pakai untuk menarik perhatian dari banyak lawan jenis, anak darinya bisa kita jadikan kaki tangan untuk membentu bisnis ilegal kita, dlsb.
Ketika tanda cinta yang kita berikan malah dijadikan sebagai alat atau senjata untuk mengkhianati dan menyakiti kita oleh orang yang paling kita sayangi, rasanya pasti amat menyakitkan.
Saya gak kebayang gimana sakitnya itu orang-orang yang uang bulanannya, hasil kerja kerasnya, malah dikasihkan ke selingkuhan pasangannya oleh pasangannya sendiri.
Sudah gitu selingkuh di rumah pula, difasilitasi AC, kasur, parfum, dlsb yang dia beli.
Bikin anak orang lain jadi sengsara karena sikap kita yang gak tahu diri, gak tahu terima kasih, atau gak tahu diuntung itu gak baik. Ayo kita sama-sama latihan bersyukur. Perbaiki dulu hubungan kita dengan Tuhan sebelum menjalin hubungan yang serius dengan orang lain.
Jika nikmat Tuhan yang ada aja gak bisa kita syukuri, gimana Tuhan mau menambah nikmat kita? Diri sendiri aja gak keurus, gimana mau dikasih pasangan dan banyak anak?
Kamar kecil aja gak keurus, gimana mau dikasih rumah yang besar? Cuma Tuhanlah yang tahu kapan kita siap untuk menerima tambahan rezeki. Hanya ketika kita sudah mampu bersyukur dan amanah dengan apa yang kita punyalah kita akan diberi tambahan rezeki.
Nah, apakah kita sudah bersyukur dengan apa yang kita punya saat ini? Apakah kita sudah mensyukuri diri kita dan hidup kita sendiri? Kalau belum, ayo latihan bersyukur.
Daripada sibuk menilai dan menuntut orang lain, mending kita fokus membenahi diri sendiri. Banyak-banyak bersyukur, jangan jadi kacang lupa kulit supaya rezeki kita tetap lancar dan terus bertambah. Mari kita sambut kehidupan yang penuh keberlimpahan dengan banyak bersyukur.
No comments:
Post a Comment