Sunday, September 10, 2023

Cinta Palsu

 Jika kita ingin mengajak orang lain untuk bermaksiat dengan kita, ingatlah bahwa kita dapat mendatangkan malapetaka baginya.

Boleh jadi setelah bermaksiat dengan kita ia dipanggil olehNya sebelum sempat kembali padaNya.

Kita tidak pernah tahu kapan dan dalam bentuk apa dosa itu akan kembali kepadanya.
Boleh jadi bisnisnya macet bahkan bangkrut, tabungannya lenyap, mobilnya menghantam pembatas jalan, giginya copot dan kakinya patah, tokonya kebakaran, rumahnya dilanda banjir, barang berharganya dicuri orang, dan lain sebagainya.

Jika ternyata kitalah yang menjadi penyebab dosa dan membuatnya celaka, dapatkan kita memaafkan diri kita sendiri dan masih punya hati untuk mengajaknya bermaksiat?
Jika ternyata kitalah yang menjadi penyebab dosa dan membuatnya celaka, dapatkan kita memaafkan diri kita sendiri dan masih punya hati untuk membiarkannya menanggung semua resiko itu sendirian?

Cinta itu menjaga, bukan merusak.
Cinta itu melindungi, bukan membahayakan.
Cinta itu mendekatkan, bukan menjauhkan kita dari Tuhan.

Jangan pernah percaya dengan orang yang mengatakan cinta namun membiarkan bahkan mengajak kita untuk bermaksiat. Sudah bisa dipastikan bahwa perkataannya adalah omong kosong, cintanya palsu.

Jika kita pernah khilaf, belum memahami apa itu cinta dan bagaimana cara mencintai dengan tepat sehingga membuat orang yang kita cintai justru celaka dan sengsara, maka tebuslah dosa-dosa kita dengan memperbaiki diri dan senantiasa mendoakan kebaikan untuknya.




Friday, September 8, 2023

Maut vs Jodoh

Sekitar 15 tahun yang lalu, seseorang yang saya kenal dengan baik berhenti merokok dan sangat tekun mencari uang sebelum menikahi wanita idamannya.

Ia melakukan banyak pekerjaan sekaligus, ia juga sering begadang dan bangun dini hari lantaran sibuk beribadah dan giat bekerja.

Suatu ketika, ia tak kunjung keluar dari kamarnya walaupun hari sudah siang.
Saat pintu kamarnya dibuka dengan paksa, beliau ditemukan sudah tidak bernyawa dalam posisi sedang beribadah.
Beliau tutup usia setelah 33 tahun menjalani hidup di dunia sebagai orang yang baik.

Begitulah hidup, kita tidak pernah tau mana yang lebih dulu menjemput, maut atau jodoh.

Bagaimana dengan calon istrinya? tentu saja sedih.
Apakah dia sudah menikah dengan orang lain sekarang? Entahlah.

---

Nah, bagaimana jika kita mengalami hal yang sama?
Jika orang yang kita cintai meninggal lebih dulu, bisakah kita menerimanya?
Apakah kita seperti Majnun yang lebih rela jika Layla diambil oleh Tuhan daripada diambil oleh orang lain?
Bagaimana rasanya saat mengetahui bahwa pasangan kita ternyata kerja mati-matian hingga begadang dan memforsir tubuhnya hingga sakit bahkan meninggal demi mewujudkan hidup yang sejahtera bersama kita?
Bisakah kita melupakannya dan menikah dengan yang lain?
Atau, fokus saja beribadah, setia mendoakan dan beramal atas namanya hingga dipertemukan kembali dan hidup bersama selamanya?
Coba kita renungkan sejenak...
Kenapa kita berpaling dan buru-buru cari pengganti? 
Tidakkah seumur hidup itu hanya sebentar jika dibandingkan dengan selamanya?
Toh, bukannya setelah mati kita juga harus menunggu lama sebelum akhirnya dipertemukan kembali dengan orang yang kita cintai?
Bukankah tiada balasan bagi kebaikan selain kebaikan, tiada balasan bagi pengorbanan selain pengorbanan, tiada balasan bagi kesetiaan selain kesetiaan -- yang berlipat-lipat, bagi orang yang mencintai kita dengan tulus?





Thursday, September 7, 2023

Tipu Daya Setan itu Lemah

Aku juga menginginkan apa yang kamu inginkan.

Hanya saja, egoku sama denganmu.

Aku tahu sisi gelapmu, versi burukmu.
Aku tak sepenasaran itu, tapi semesta yang menunjukkan padaku.
Anehnya, kamu tetap indah di mataku.
Aku tak mengerti apa yang terjadi pada diriku, kenapa begini dan begitu.
Kenapa aku merasa dekat dan nyaman denganmu?
Kenapa aku bisa menerima dan memafkanmu?
Kenapa aku bisa begitu yakin dan percaya padamu?
Kenapa ucapanmu terngiang-ngiang dalam benakku?
Kenapa aku tak sudi melihatmu bersama yang lain?
Kenapa aku kerap khawatir dengan keadaanmu?
Kenapa semesta terus mengingatkanku padamu?
Oh, mungkin ini yang namanya cinta, cinta didukung semesta.
Katanya cinta akan memudar seiring berjalannya waktu, tapi mengapa hal itu tak terjadi padaku?
Semakin kucoba pahami dengan akal sehatku, semakin aku bingung dan tersesat.
Semakin kulawan perasaanku, semakin mati rasa hatiku. 
Aku bagai mayat yang berjalan.
Tak punya perasaan, tak punya kepekaan.
Seperti bukan manusia.

Memang betul, cinta bukan sekedar perasaan.
Tapi tanpa diawali dan didorong oleh perasaan semacam ini, apakah kita mau untuk berkomitmen dan bertanggung jawab?

Hanya saja, setan takkan membiarkan kita bersatu untuk beribadah kepadaNya, saling mencintai dan bahagia selamanya.
Mereka ingin agar kita terus bermaksiat, saling membenci, mendendam, menyakiti dan menjerumuskan satu sama lain hingga ke dasar neraka.

Ketika hubungan kita sedang tidak baik-baik saja, ingatlah satu hal.
Aku adalah kamu, kamu adalah aku.
Aku bukanlah musuhmu, kamu bukan pula musuh bagiku.
Musuhku dan musuhmu adalah mereka yang menginginkan kebinasaan kita.
Akankah kita membiarkan mereka membuat kita binasa?
Ataukah kita mau berkerja sama untuk memperkuat keimanan dan ketakwaan kita?





Sunday, September 3, 2023

Sincerity

Jangan terlalu berharap pada orang lain, jangan pula kita berubah untuknya, kembalilah padaNya karena kita memang mencintaiNya.

Sehingga, bersama atau tidak dengannya, dengan atau tanpa dukungannya, kita takkan kembali menjauh dariNya dan membuatnya khawatir.

Luruskanlah niat kita masing-masing.
Kelak, orang-orang dengan niat yang sama akan dipertemukan kembali di bawah naungan yang sama.






Ciri Pasangan Setia, Gak Bakal Selingkuh atau Mendua Selama-lamanya

Apa pun alasannya, selingkuh adalah perbuatan yang salah, hina, menjijikan, memalukan, menyakitkan dan tidak dapat diterima. Naudzubillah mi...