Saturday, May 11, 2024

Galau Mikirin Jodoh? Ingatlah Beberapa Hal ini...

 Untuk para perempuan yang galau mikirin jodoh atau pernikahan, ingatlah beberapa hal ini:

1. Yang bisa memberikan kita segalanya termasuk kebahagiaan adalah Allah, bukan orang lain.
2. Kunci kebahagiaan itu ada di dalam, bukan di luar.
3. Hanya Allah yang bisa kita harapkan sepenuhnya.
4. Hanya Allah yang akan selalu ada, setia menemani dan mencintai kita tanpa akhir.
5. Tiada manusia yang cintanya lebih besar daripada cinta Nabi Muhammad SAW kepada umatnya. Sudah sepantasnya kita mencintainya di atas semua manusia yang ada.
6. Lebih baik sendiri daripada menikah dengan bajingan yang senang dan bangga dengan amalan para penghuni neraka. Bukannya tentram malah dibuat marah, jengkel dan pusing setiap hari, merasakan neraka sebelum mati.
7. Jangan menikahi orang dengan ciri-ciri yang jelas-jelas dilarang untuk dinikahi dalam agama. Solatnya masih bolong-bolong, suka berdusta, tidak bisa menjaga pergaulan, minum miras, suka melirik wanita lain dll...


8. Hidup, mati dan semua ibadah kita hanyalah untuk Allah, bukan untuk memuaskan keinginan mata, keinginan daging dan keangkuhan hidup sebagaimana manusia lama akan tetapi memenuhi keinginan roh/kehendakNya sebagaimana manusia baru.
9. Maut bisa mendahului akad. 
10. Sibuklah beramal soleh, sebab hanya amal solehlah yang akan menemani dan menolong kita di alam kubur, bukan jodoh.
11. Cintailah semua orang yang mencintaiNya, semua rasulNya, kitab-kitabNya dan semua amal perbuatan yang dicintai olehNya.
12. Jangan hanya menunggu, berharap, bermimpi dan bermanifestasi, sibuklah menjadi dengan melakukan berbagai usaha-usaha yang konkret dan strategis di dunia nyata tanpa henti.
13. Buang jauh-jauh sikap pasif dan victim mentalityNo one is going to come and save us. No one can help us better than ourselves. Jangan lemah, jangan mengandalkan atau bergantung pada orang lain termasuk jodoh kita.
14. Jangan pernah menjadikan orang lain sebagai motivasi. Kita harus konsisten progresif dalam kebaikan sebagai bentuk cinta diri.
15. Never marry a man who has a bad relationship with his family especially with his mom, because you will be the part of his family too. If he can't be grateful for the old family members, then he doesn't deserve you as his new family member. Tapi perlu diingat, baik sama ibunya belum tentu baik dengan perempuan yang lain termasuk istrinya. Baik sama anggota keluarga yang lama belum tentu baik dengan anggota keluarga yang baru. Walaupun sudah menikah, masih aja ada orang yang menganggap pasangan sebagai orang luar, bukan bagian dari keluarganya.
16. Jangan pernah menurunkan standar untuk siapapun. Mintalah Surga Firdaus sebagai tempat kembali sesuai anjuran nabi, supaya kita diarahkan ke sana.
17. Menikah adalah ibadah menuju surga tertinggi. Pilihlah calon yang sifat-sifat dan amalannya menyerupai penduduk surga, bukan menyerupai penghuni neraka supaya kita selamat sampai tujuan akhir. Kalau kita mau ke Surga Firdaus, pilihlah pendamping yang amalannya seperti penghuni Surga Firdaus. Orang yang menjaga shalat, sudah tentu gak akan sudi masukin miras jenis manapun yang haram itu ke dalam mulutnya walaupun hanya setetes untuk alasan apapun (apalagi hanya untuk bersosialisasi di lingkungan pergaulan yang buruk, yang jauh dari Allah), karena kalau minum itu shalatnya gak diterima selama 40 hari. Orang yang shalatnya khusyu pun akan tercegah dari kemaksiatan termasuk zina. Pandangan dan kemaluannya terjaga dari yang haram, gak mungkin hobi istimna atau menikah dengan tangannya sendiri, menikmati aurat orang lain atau gambar/video porno, gatel lirik sana sini, zina sana sini. Kita juga gak akan melihat dia melakukan suatu hal yang tidak berfaedah seperti main game online berjam-jam, main medsos berjam-jam, nanggepin hal-hal gak penting di medsos atau debat kusir dengan orang asing. Dia juga menjaga amanat dan janjinya kepada Allah untuk menjadi orang yang beriman, menjadi khalifah di Bumi yang menjaga dan merawat Bumi dari berbagai kerusakan. Bukannya malah memaklumkan kerusakan yang ada. Bukannya malah membiarkan kerusakan yang ada dengan bersikap pasrah dan enggan melakukan perbaikan.



18. Sibuklah mendalami ilmu agama sampai kita tahu bahwa pacaran langgeng itu bukan tanda Allah meridhoi melainkan istidraj. Lelaki beriman takkan mendekati zina, apalagi mengajak kita untuk pacaran. Mengajak pacaran artinya mengajak untuk bermaksiat kepada Allah, mengajak panen dosa, mengajak ke neraka. Pacaran membuat kita dimurkai Allah dan membahayakan hidup kita. Lelaki beriman akan memuliakan perempuan. Bukan hanya ibu dan perempuan yang dicintainya saja, tapi semua perempuan. Ia takkan tega membuat perempuan manapun itu jadi berdosa dan celaka karenanya.


19. Zina adalah perbuatan keji yang termasuk dosa besar, zina sebelum menikah bisa berakibat fatal. Enaknya sebentar, rugi selamanya. Kehidupan rumah tangga bisa menjadi tidak berkah dan selalu dirundung masalah. Pihak yang paling dirugikan dari zina adalah perempuan. Bisa hamil di luar nikah dan harus aborsi, bisa gila bahkan bunuh diri karena ditinggal lelaki bajingan yang tega menzinahinya namun tidak mau bertanggung jawab. Nauzubillah min dzalik. Allah melarang kita untuk mendekati zina itu dengan maksud baik, yaitu untuk melindungi manusia dari kehinaan dan kebinasaan, khususnya perempuan.
20. Rasulullah SAW bersabda. "Sesungguhnya pernikahan yang paling banyak berkahnya adalah yang paling sedikit biayanya." (HR Ahmad).
21. Orang yang pesimis (cenderung berprasangka buruk padaNya dan mudah berputus asa dari rahmatNya) tidak bisa diajak berjuang bersama, sementara pernikahan adalah perkara berjuang bersama.
22. Mustahil orang bisa setia jika dia tidak beriman dan cinta padaNya. Tanda orang beriman adalah memiliki rasa malu. Makin besar imannya makin besar rasa malunya kepada Allah. Tidak akan berani bermaksiat walaupun sedang sendirian, berada di tengah lingkungan yang asing atau di tengah orang-orang yang tidak beriman. Ada atau tidak ada orang yang melihat, dikenali atau tidak dikenali, sendiri ataupun bersama dengan orang lain, sikapnya akan sama saja--tidak akan berani berbuat maksiat karena malu kepada Allah.
23. Yang akan mengalami resiko mengandung, keguguran, melahirkan, menyusui dan harus mempertaruhkan nyawa dalam pernikahan adalah perempuan. Jangan buru-buru jika belum siap fisik dan mental.
24. Lebih baik sabar dan selektif daripada menyesal seumur hidup.
25. Mencintai diri sendiri adalah syarat bagi orang lain untuk bisa mencintai kita. Siapa yang tidak mencintai dirinya sendiri tidak tahu bagaimana caranya untuk mencintai orang lain. Pilihlah dia yang mencintai dirinya sendiri. Yang menerapkan pola hidup sehat, yang menjauhi segala hal yang tidak bermanfaat, segala hal yang buruk dan bisa merusak hidupnya. Kalau dia tidak mencintai dirinya sendiri, nantinya kita juga yang akan repot menanggung konsekuensinya. Misalnya dia suka merokok, nanti kita dan anak kita yang bisa terkena penyakit paru-paru. Dia pula harus bolak-balik ke RS dan mengeluarkan biaya besar untuk pengobatan kita dan anak. Hidup jadi runyam. Harusnya bisa jalan-jalan ke Turki malah uang habis buat beli rokok dan biaya pengobatan penyakit. Kalau dia tidak mencintai diri sendiri misalnya suka berbuat maksiat, nanti kita juga yang bisa stress karena terlalu peduli dan memikirkan dia. Kalau kita stress, banyak masalah dan penyakit bermunculan. Nauzubillah min dzalik.
27. Ingatlah surat An Nur ayat 26. 


28. Anak bukanlah investasi atau jaminan untuk hari tua apalagi di akhirat. Anak punya free will (dikasih air susu bisa balas pakai air tuba), anak bisa murtad, anak punya kehidupannya sendiri, anak bisa melupakan dan meninggalkan orang tua, anak bisa durhaka, anak bisa sakit dan terlahir cacat, anak bisa menjadi beban bagi orang tua, anak bisa mati kapan saja. Tujuan dari pernikahan bukanlah anak. Ingatlah surat Al-Kahfi ayat 46.


Kalau kita memang ingin memiliki keturunan yang sehat, jangan detox diri kita 1-3 bulan menjelang kehamilan, detox-lah sedini mungkin. Pilih hair care, body care dan skin care juga yang sehat, bebas racun, supaya racun itu tidak mengendap di tubuh dan membahayakan kesehatan kita dan janin. Banyak produk lokal yang organik dan berkualitas serta aman bagi ibu hamil dan menyusui, misalnya produk-produk Npure.


Produk sehat terkadang memang a bit pricey, tapi masa iya sih kita rela untuk menukar kesehatan yang tak ternilai harganya itu demi menghemat sekian rupiah saat ini?
Biaya operasi dan pengobatan medis itu kan semakin mahal, ya? Lagipula, apabila sudah rusak, belum tentu kesehatan organ tubuh kita bisa kembali bekerja dengan normal seperti sedia kala.
Hargailah kesehatan sebelum dia pergi dan berganti dengan penderitaan yang panjang.
Hati-hati, karena terkadang datangnya penyakit itu asimtomatik atau tanpa peringatan, atau kitanya aja yang gak aware dengan alarm yang diberikan oleh tubuh kita

29. Setelah menikah, kita akan sendiri lagi. Entah mati duluan atau ditinggal mati pasangan. 
30. Jangan menunda-nunda kebaikan karena nungguin jodoh apalagi nunggu disemangatin sama orang lain. Kalau punya cita-cita atau mau jalanin bisnis, kerjain. Adanya jodoh atau tidak bukan alasan. Kalau tidak bisa mewujudkan cita-cita bersama jodoh ya lakukan saja dengan orang lain, dengan teman-teman dekat yang sevisi misi misalnya.
31. Mau beli rumah ya beli aja. Kalau tidak ditinggali kan bisa disewain, dijual lagi pun bisa. Lumayan buat nambah pemasukan atau investasi jangka panjang. Bisnis itu kan naik turun, seandainya suami kita adalah pebisnis dan bisnisnya lagi turun kan kita bisa bantu nambah-nambahin daripada tidak bisa bantu sama sekali. Tidak berdaya atau tidak bisa membantu orang yang kita cintai di kala mereka dilanda kesulitan itu menyakitkan.
32. Jangan bergantung sepenuhnya pada pasangan, pasangan kita juga bisa sakit dan menjadi orang yang tidak produktif karena penyakitnya itu. Ingatlah kisah Nabi Ayub AS dan banyak rumah tangga lainnya. Di saat pasangan kita sakit dan menjadi lemah tak berdaya, kitalah yang harus merawat dan gantian menafkahinya tanpa mengeluh. Bukannya malah melupakan segala kebaikannya, memilih kabur dan mencari pengganti yang bisa menafkahi kita padahal selama ini dia telah mengorbankan hidupnya untuk kita. Memang iya jika kita tidak dinafkahi kita bisa gugat cerai, tapi masa kita tega sih gituin suami yang sedang sakit? 
Kalau pasangan kita adalah orang seperti Fir'aun suaminya Asiya binti Mazahim ya pengecualian. Kalau dia sakit justru kita bisa punya kesempatan untuk kabur dan membebaskan diri (horeee!)

Walaupun pasangan kita masih muda, masih sehat wal afiat, bisa memberikan kita nafkah yang cukup secara rutin, kita harus tetap memiliki sumber penghasilan sendiri untuk memenuhi kebutuhan tertentu serta berjaga-jaga untuk hal-hal yang tidak terduga. Jangan hanya mengandalkan uang pemberian pasangan atau tabungan. Banyak sekali pekerjaan baik sampingan (side hustle jobs) bahkan pekerjaan utama yang bisa dilakukan dari rumah, dan pekerjaan itu bisa kita mulai sedini mungkin sebelum kita menikah. Sumber passive income pun dapat kita usahakan sebelum menikah, misalnya menerbitkan sejumlah buku yang bisa memberikan royalti setiap bulannya, atau membuat konten di suatu media sosial misalnya blogger dan mengaktifkan google AdSense.

33. Menikah adalah ibadah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW, yang namanya ibadah kan harus sesuai syariat supaya ibadahnya benar dan diterima. Oleh karena itu, salah satu bekal yang wajib kita miliki sebelum menikah adalah ilmu agama yang berkaitan tentang pernikahan. Jangan malas untuk belajar, karena banyak pernikahan yang hancur karena kurangnya persiapan, kurangnya ilmu agama. Kalau kita tidak punya ilmu tentang pernikahan, nanti kita bisa bingung, stuck dan putus asa dalam mengatasi berbagai tantangan yang muncul dengan baik, diantaranya harus mengalahkan gangguan setan rumah tangga (Dasim). Ilmu adalah senjata orang beriman yang paling ditakuti oleh setan.
34. Tujuan kita menikah adalah ridho Allah. Oleh karena itu, pilihlah calon yang diridhoi olehNya yaitu dia yang baik agamanya, serta tempuhnya jalan-jalan yang diridhoi oleh Allah. Jangan menikahi orang yang buruk agamanya untuk menemani ibadah kita, yang ada bukannya kita tambah dekat denganNya malah kita dibawa semakin jauh olehnya.
35. Jangan mudah percaya pada omongan atau pengakuan orang lain. Orang yang baik agamanya itu akan nampak pada kebiasaannya, pada pilihannya sehari-hari. Pada pilihan kata, pilihan sikap, pilihan jasa, pilihan produk, pilihan teman, pilihan pekerjaan dan pilihan lingkungan pergaulannya. Kalau pilihannya yang haram-haram, yang merusak kesucian, yang merusak kesehatan, yang tidak berguna atau tidak menambah kebaikan bagi hidupnya, yang jauh dan menjauhkannya dari Allah, kita pahamlah kecenderungan jiwanya kemana. Pilihan yang dibuat oleh seseorang itu adalah cerminan paling jujur dari kecenderungan jiwa seseorang, apalagi pilihan yang bersifat keseharian. Kalau yang sengaja dia geluti, dia lihat, dia dengar, dia makan, dia minum, dia rasakan, dia pikirkan, dia serap, dia cerna atau dia konsumsi sehari-harinya aja gak baik gimana bisa akhlak dan nasibnya baik?



36. Segala hal yang jauh dan menjauhkan kita dari Allah adalah ujian, tinggalkanlah walaupun berat. Termasuk lelaki yang buruk agamanya, tidak mau diajak ke surga tertinggi dengan melakukan amalan para penghuni Surga Firdaus.
37. Jodoh adalah takdir muallaq, jodoh kita yang semula baik bisa berubah menjadi jodoh yang buruk karena kita melakukan amalan-amalan yang buruk dengan free will kita. Orang keji dengan orang keji (pezina dengan pezina), orang baik dengan orang baik. Jika kita tidak mau berjodoh dengan orang yang keji atau pezina, kita harus setia menjadi orang yang baik. Kita harus punya prinsip, jangan mudah terpengaruh oleh hal yang buruk dan menjadi orang yang buruk.
38. Jangan pernah melakukan perbuatan bodoh yang merusak atau merugikan diri sendiri ketika kita kecewa dengan orang yang kita harapkan atau kita cintai, apalagi statusnya belum nikah. 
Kita hidup demi Allah, bukan demi orang lain. Misalkan dia berpacaran dan berzina dengan orang lain, jangan ikut-ikutan. Biarin saja dia yang nanggung dosa sendiri. Kita harus mencintai diri kita sendiri apapun yang terjadi. Jangan kita malah frustasi lalu minum-minum, pakai narkoba atau menyakiti diri sendiri karena mikirin orang yang tidak mencintai dirinya sendiri. Lagian belum tentu jodoh. Kasihan jodoh kita yang sebenarnya nanti, harus terima diri kita yang sudah rusak dan gak utuh karena kebodohan kita sendiri. Inilah jeleknya terlalu berharap, terlalu cinta, serta menjadikan orang lain sebagai motivasi atau tujuan kita, kalau dia hancur kita ikut hancur. Kalau kita gagal bersamanya, apa yang sudah kita usahakan seolah sia-sia, ndak ada artinya, kita hidup luntang lantung bak layangan putus, kehilangan semangat dan harapan hidup. Nauzubillah min dzalik. Laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah.
39. Menjaga kesucian adalah bentuk dari self love dan self respect sebagai ciptaanNya yang mulia. Jangan menghinakan diri sendiri dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang rendah, tidak bermartabat dan memalukan.
40. Walaupun kita sudah bertobat, sering kali orang masih sulit untuk melupakan apa yang pernah kita lakukan. Jadi lebih baik pikir-pikir dulu sebelum melakukan sesuatu, jangan mudah terbawa perasaan, jangan mudah mengikuti dorongan hawa nafsu yang menggebu demi kesenangan atau kenikmatan sesaat.
41. Yang berhak kita perlakukan sebagai suami adalah suami kita. Jangan memberikan hak suami pada yang bukan suami. Laki-laki yang minta hak suami padahal bukan suami adalah lelaki yang tidak tahu diri. Jangan mau dikerjain atau dimanfaatin oleh orang seperti ini.
42. Setialah pada suami kita, sebelum dan setelah menikah. Sebelum menikah jangan pacaran, setelah menikah jangan selingkuh. Sulit menjadi orang yang setia kalau kita tidak beriman, tidak bisa dan biasa menjaga kesucian diri sejak masih sendiri atau belum menikah. Sukanya menyepelekan zina dan berzina. Nauzubillah min dzalik. Karakter itu dibentuk dari kebiasaan. Kalau kebiasaan kita sebelum menikah jelek, setelah menikah akan sulit untuk mengubahnya. 
44. Fokuslah padaNya, tempuhlah jalan lurus menujuNya, jangan mudah terdistraksi oleh selainNya, jangan noleh ke belakang apalagi berpikiran untuk putar arah dan pindah haluan untuk mengulang kembali dosa lama yang kita romantisasi atau berpikiran bodoh untuk melakukan dosa yang belum pernah kita coba sebelumnya. Jangan berhenti terlalu lama di persimpangan untuk nungguin orang yang masih bingung dan gak kunjung buat keputusan untuk diajak nanjak bareng. Kalau dia terlalu cinta dunia, gak mau melepaskan hal-hal yang memberatkan langkahnya supaya bisa naik kelas yasudah. Hargai keputusannya, kita gak bisa maksa orang. Our time is limited, life must go on.
44. Sibukkanlah hidup kita dengan hal-hal yang bermanfaat di lingkungan yang positif bersama orang-orang yang positif pula sehingga kita tidak punya waktu dan energi untuk menggalaukan hal yang tidak perlu digalaukan. Kita tidak caper karena terlalu sibuk menjalani hidup yang positif dan penuh makna di dunia nyata.
45. Jangan jadi bucin yang terlalu posesif, protektif, curigaan dan nempel kemana-mana sehingga bikin orang risih. Milikilah kehidupan sendiri, get a life!
46. Menikah gak harus sama dalam segala hal, apa-apa gak harus samaan atau disamain karena sejak awal keadaan kita sudah berbeda. Perempuan dan laki-laki jelas beda dalam banyak hal; otak, hormon dan fisiknya aja jelas beda. Ukuran hipotalamus laki pun jauh lebih besar daripada perempuan, makanya wajar jika sex driver-nya lebih tinggi. As a human being juga, pengetahuan, pengalaman, perspektif, karakter, selera, rutinitas, dll kita beda. Dia mau tiwul, kita mau ketoprak ya terserah. Dia mau nonton karena baru bangun, kita mau tidur karena kecapean kerja dan belum sempat tidur ya terserah. Jangan hobi ngintil dan maksa samaan mulu. Bodo amat gak sefrekuensi. Emang mustahil untuk selalu sefrekuensi di setiap hal dan di setiap waktu. Mustahil ada pasangan yang selalu sefrekuensi di Bumi ini. Dengan menjadi sama, justru eksistensi kita jadi gak bermakna, karena perbedaanlah yang membuat kita bisa saling melengkapi dan menyeimbangkan dalam banyak hal. Cuma orang selfish, gak toleran dan sinting yang maunya disamain terus, diiyain terus dan diikuti kemauannya. Yang namanya berpasangan kan harus saling pengertian. Harus bisa belajar memahami, menerima dan menghargai perbedaan. Belajar sabar dan toleran, kalau beda tapi gak dosa ya gak apa. Ketika memiliki perbedaan dengan pasangan, jangan dikit-dikit bilang "Kita gak sefrekuensi" lalu bete sendiri. Sefrekuensi atau tidak itu bukan tolok ukur dalam menentukan pasangan atau menentukan keberlanjutan hubungan, karena frekuensi setiap orang itu tidak bisa selalu sama. Masa iya jika sedang tidak sefrekuensi lantas kita milih untuk bercerai? Konyol amat. Ketika kita punya perbedaan tendensi atau pendapat, ambilah jangan tengah yang baik bagi kedua belah pihak, win-win solution. Jangan mau menang sendiri. Jangan ikuti mauku atau mau dia, tapi mauNya.
47. Komunikasi itu penting. Gak komunikasi dengan efektif bahkan tidak komunikasi sama sekali karena merasa malu dan gengsi tapi ingin dimengerti lalu ngambek sendiri ketika tidak dimengerti itu sangatlah aneh. Pasangan kita bukanlah Tuhan yang maha tahu, yang mengetahui segala isi hati dan pikiran kita tanpa perlu kita utarakan. Kalau belum siap nikah karena kesulitan finansial ya ngomong, biar bisa diselesaikan bareng-bareng, jangan pusing sendiri dan gantungin anak orang tanpa kepastian. Jangan biarkan calon kita menebak-nebak, menduga-duga, berprasangka atau mencurigai yang aneh-aneh karena kurangnya komunikasi. Kalau dia jadi suujon ya itu salah kita juga, siapa suruh kita gak komunikatif jadi orang. Kita sama-sama tahulah, kalau ada gap di antara dua orang, lagi sama-sama gak komunikasi sih, sering kali yang masuk dan mengisi kekosongan itu adalah setan. 
48. Di antara semua kriteria, pilihlah yang paling baik agamanya supaya kita beruntung, selamat, tentram dan bahagia dunia akhirat. Lelaki yang baik agamanya ini gak perlu dikasih tahu, diajarin, digurui, didikte, diminta, dituntut, diatur-atur, dimarahin, diancam, diultimatum, didesak, disudutkan, disalahkan, dibanding-bandingkan, disindir, didebat atau semacamnya yang mana semua itu bisa bikin dia jadi benci dan gak betah. Sehingga, kita bisa berkonflik parah dengannya bahkan sampai cerai. Kesadaran mereka tinggi dan mereka tahu apa yang terbaik berdasarkan hukum Allah, mereka akan meninggalkan segala hal yang dibenci olehNya dan melakukan apa yang dicintai olehNya tanpa kita minta. Tanpa perlu dikasih tahu, mereka akan mencintai dirinya sendiri, senang introspeksi dan menuntut ilmu, progresif, optimis dan giat bekerja keras, mengutamakan keluarga, memuliakan wanita, tidak menjadikan wanita sebagai kepala rumah tangga, tidak membiarkan wanita mengerjakan segala pekerjaan rumah tangga sendiri, tidak berzina, tidak minum miras, tidak manipulatif, tidak melakukan pekerjaan haram, meninggalkan lingkungan/pergaulan yang buruk serta segala hal yang sia-sia, tidak hobi ngutang karena gaya hidup yang boros dan suka pamer, tidak menyebalkan karena sombong dll yang mana semua itu membuat kita jadi ridho dan bahagia sehingga rumah tangga kita bersamanya pun harmonis dan terasa menyenangkan. Rejeki pun lancar dan penuh berkah. Happy wife happy life is real.
49. Sadarilah bahwa hal yang membuat kita benci/tidak ridho pada jodoh kita adalah karena dia melakukan sesuatu yang dibenci/tidak diridhoi olehNya. Begitu pula rasa benci/tidak ridho padanya itu muncul karena kita melakukan sesuatu yang dibenci/tidak diridhoi olehNya. Ketika dia mendekat dengan Allah, kita secara batin ada dorongan kuat untuk mendekatinya. Ketika dia menjauh dari Allah, kita secara batin ada dorongan kuat untuk menjauhinya. Ketika dia mencintai Allah, kita juga mencintainya. Hal yang sebaliknya pun berlaku. Jodoh kita yang berasal dari Allah, secara otomatis akan mendekat dan mencintai kita ketika kita dekat dan cinta dengan Allah. Dia juga akan menjauh ketika kita menjauhi Allah. Jadi daripada menyalahkan jodoh kita yang sikapnya gak konsisten, kadang maju kadang mundur, kadang hot kadang cold, coba cek dulu bagaimana hubungan kita dengan Allah. Konsisten juga gak?
50. Jangan dikte Allah dengan nafsu kita. Allah tahu siapa yang paling cocok untuk mendampingi kita. Kitanya aja yang gak kenal diri sendiri makanya kerap protes dan mengeluh dengan pilihan Allah. Kalau kita kayak preman memang cocoknya dipasangkan dengan yang baper supaya kita lebih peka, lebih berlemah lembut, lebih sabar dan lebih berhati-hati dengan sikap dan omongan kita. Begitupun dengan dia yang baper, cocoknya dengan kita supaya tidak gampang tersinggung, tidak sakit hatian, tidak mudah overthinking, tidak mudah patah, tidak mudah stress, sehingga dihinggapi banyak penyakit dan susah sendiri. Kadang yang bisa menyeimbangkan kita bukanlah mereka yang sama atau yang kita inginkan, melainkan dia yang sifatnya sangat bertolak belakang dengan kita.
51. Jangan memilih calon imam yang kerap menjauh, meninggalkan dan melupakan Allah. Allah Yang Maha Sempurna dan memberikan dia segalanya aja bisa-bisanya dia gituin, apalagi cuma kita? 
Pilihlah yang selalu ingat Allah dalam keadaan apapun, baik senang maupun susah, baik suka maupun duka. Orang yang ketika diberikan masalah (pelajaran) atau diberikan nikmat malah gak tahu diri bukanlah calon imam yang baik, karena menikah itu artinya siap berkomitmen untuk terus-menerus mendekatkan diri kepada Allah dan mengabdikan diri di jalanNya bersama-sama.
52. Jangan pilih pasangan dan keluarga yang menganut sistem patriarki kalau gak mau dijadikan budaknya dan keluarganya. Hubungan pernikahan yang sehat itu adalah hubungan yang saling. Saling terbuka, saling mendengarkan, saling pengertian, saling menghormati, saling menghargai, saling mengisi, saling membantu, saling menjaga, saling melayani, saling mendedikasikan diri dan tentunya saling memuaskan.
52. Jangan pilih pasangan yang mengidap superiority complex, megalomania, narsis, congkak, sombong atau angkuh. Makan hati.
53. Jangan menikahi orang yang belum move on dari masa lalunya, apalagi yang masih menyimpan barang dan foto mantan pacar, gebetan, crush atau fansnya sebagai kenang-kenangan. Kalau kita sudah selesai dengan masa-masa pacaran kita ya sudah. Hapus semua fotonya, ngapain pula masih pajang fotonya? Yang ada kita cuma akan membuat mantan kita besar kepala dan membuat calon pengantin kita merasa sakit hati karena kita tidak bisa melupakan dan menggantikan posisi mantan kita sepenuhnya.
Jika kita memang serius mau menikah dengan orang baru, artinya kita harus melupakan yang lama seutuhnya. Gak peduli yang lalu itu sebaik, secakep, setenar, sekaya, sepintar atau seberjasa apa buat hidup kita. Jaga muka dan perasaan calon pengantin kita, teman-temannya, keluarganya dan kenalannya dengan tidak menduakannya dengan masa lalu kita. Tutup semua celah untuk masa lalu, tutup semua celah untuk setan. Move on!
54. Jangan terima orang apa adanya, pilihlah pasangan yang progresif, yang punya growth mindset, yang mau berusaha untuk menjadi versi terbaik dirinya. Jangan pilih yang terima kita apa adanya, pilihlah yang memicu kita untuk menjadi the best version of ourselves. Mau menerima apa adanya bukan berarti tanda cinta, tanda cinta itu mau meninggalkan atau mengubah yang jelek-jelek. Pasangan yang baik itu adalah yang mau mengajak dan diajak bergerak maju bersama-sama menuju kesempurnaan.
55. Terakhir. Kasih tahu apa hal yang bisa ditolelir dan tidak bisa ditolelir dalam pernikahan. Kalau dia bikin kesalahan-kesalahan kecil ya maafin ajalah, kita juga kan gak sempurna. Jangan dikit-dikit marah dan ngamukan, yang ada pasangan kita bisa stress, gak betah, cepat tua, penyakitan bahkan mati muda. Kalau kita masih sulit untuk memaafkan orang lain apalagi dendaman sama orang yang punya salah sama kita, mending jangan nikah dulu deh. Belajar maafin orang dulu, karena di dalam kehidupan pernikahan nanti kita harus sering-sering maafin kesalahan pasangan kita. Daripada saling menyalahkan, diem-dieman, musuh-musuhan, saling benci dan saling dendam, enakan juga sering-sering pacaran setelah nikah. Masak bareng kek, nonton bareng, main bareng, bisnis bareng, belajar bareng, berkarya bareng, olah raga bareng, jalan-jalan bareng, atau check in di hotel kedap suara yang ada bathtub-nya lebih enak daripada musuhan. 
Life is short, gak usah dibuat ribet. Make it fun, less drama and date often.


Tidak Malu = Tidak Beriman

 Lagi-lagi kasus perselingkuhan di kalangan selebritis mengudara, saya mendengarnya dari teman saya yang kebetulan pernah suka dengan pelaku. Saya bahkan tidak tahu siapa namanya, hanya pernah melihat wajahnya sekali dua kali karena sejak kecil tidak terlalu suka menonton televisi.

Tidak heran kenapa banyak pesinetron yang tersandung kasus perselingkuhan, apalagi yang tema sinetronnya tentang cinta-cintaan. Secara, dalam dunia acting itu kan rasa malu para pemainnya memang harus dibuang. Jadinya ya gak malu lagi untuk berinteraksi dengan lawan jenis tanpa mengindahkan batasan dan aturan agama (dia suami orang, istri orang, bukan muhrim -- gak peduli). Kalau perannya jadi sepasang kekasih atau bahkan suami istri yang harus cinta-cintaan ya harus ber-acting seperti itu dengan penjiwaan yang mendalam sesuai skenario dan arahan sutradara. Mereka melakukan semuanya bukan karena terpaksa, melainkan memang sudah menyetujuinya dalam surat kontrak yang mereka buat dengan pihak produksi.

Kalau sehari-harinya orang itu sudah biasa tebar pesona, buka-bukaan, main perasaan dan berzina dengan sengaja di dunia peran dengan pasangan non halal yang berganti-ganti untuk mendapatkan uang dan ketenaran, bahkan merasa senang dan bangga melakukannya, ya gak heran jika mereka juga melakukan hal itu di luar dunia peran. Kan sudah biasa.
Ini sudah konsekuensi logis.
Mereka sudah biasa bermesraa-mesraan dengan orang lain yang bukan pasangan halalnya dan mempertontonkannya di hadapan publik, sehingga sudah tidak merasa malu lagi. 

Artis/aktor roman picisan cinlok, selingkuh atau jual diri itu logis.
Karakter orang itu kan dibentuk oleh kebiasaan dan lingkungannya.
Kalau sehari-harinya orang itu memilih untuk berada di dalam lingkungan yang tidak mengenal rasa malu dan berzina dengan lawan main untuk dipertontonkan ke klayak umum karena tuntutan profesi, jangan mengharapkan kesetiaan darinya. Profesi dan lingkungan yang dipilihnya sendiri dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun tidak memungkinkan hal itu.

Jika kita tidak lagi memiliki rasa malu, kita bisa nekat dan berlaku seenaknya, karena orang tanpa rasa malu itu bisa melakukan hal apapun tanpa mempedulikan konsekuensi dari tindakannya.

Tanda orang beriman adalah memiliki rasa malu.
Kalau rasa malu kita sudah gak ada, iman kita juga gak ada.

Apakah orang yang tidak punya rasa malu atau iman ini layak untuk digemari apalagi dijadikan imam untuk membina rumah tangga menuju surga?
Saya pribadi tidak menggemari selebritis manapun.
Saya lebih suka tipe mahal yang imannya tidak bisa dibeli dengan apapun termasuk popularitas, harta, tahta dan wanita.
Saya suka yang mencintaiNya dan segala hal yang dicintai olehNya, bukan hal-hal yang murkai olehNya.




Dalam Islam sendiri, laki-laki yang akhlaknya buruk alias tidak tahu malu, suka melirik perempuan lain (tidak bisa menjaga pandangan), berpenghasilan haram dan tidak bisa menjaga pergaulannya ini tidak layak untuk dinikahi. Apalagi yang mendapatkan penghidupan dari mempertontonkan perzinahannya dengan lawan main yang bukan pasangan halalnya.
Kalau tetap mau dinikahi ya tanggung sendiri resikonya, salah satunya yaitu diselingkuhi.

Ciri-ciri lelaki lemah yang berpotensi besar untuk selingkuh sebenarnya bisa kita kenali dengan jelas sejak awal dari hal-hal yang paling sederhana. Ada yang berpendapat mudah baper/tersinggung/sakit hatian, suka tebar pesona, sok ganteng, narsis, butuh validasi eksternal, bermental korban, suka lari dari masalah dan semacamnya.
Kita juga bisa melihat siapa yang dia follow dan cari tahu film favoritnya. Kalau dia suka follow akun lawan jenis yang isinya selfie dan buka-bukaan, sukanya nonton film-film perusak peradaban yang menampilkan kehidupan liar, gonta-ganti pasangan atau casual sex seperti J*n Dar* dan Ame*Ica* P*e, lebih baik jangan.
Dari melihat itu bisa pengen, dari pengen jadi coba-coba, dari coba-coba jadi ketagihan. 

Cintailah diri kita sendiri, jangan sengaja cari-cari penyakit dengan memilih orang yang tidak layak untuk dinikahi. Pilihlah yang sejalan denganNya, para rasulNya, kitab-kitabNya, agar kita merasa tenteram dan bahagia, selamat dunia akhirat. Pilihlah mereka yang benar-benar serius mau berkomitmen dan istiqomah untuk sama-sama menuju surga dengan amalan-amalan yang nyata. Jangan pilih yang masih labil, kadang tobat kadang maksiat, kadang maju kadang mundur. Yang imannya tidak mantap atau lemah skip aja, apalagi yang jelas-jelas gak ada alias tidak tahu malu. Mundur.


Saya pernah nanya ke orang tentang film favoritnya itu apa, dia jawab bahwa dia suka banget nonton film dari Thailand itu. Saya kira mah itu film kocak atau apaan, gak taunya film tentang lelaki gila yang suka gonta-ganti pasangan. Ngidolain kok PK? Serem amat sih. 

Menghancurkan peradaban sekarang mudah aja. Gak perlu pakai bom atom atau nuklir segala, buka aja portal zina lebar-lebar dan legalkan miras, nanti juga hancur sendiri.
Kekerasan seksual jadi merebak, perselingkuhan di mana-mana, aborsi tinggi, perceraian tinggi, anak jadi gak utuh, moral rusak, otak rusak, masa depan rusak. 

Di berbagai riwayat kita tahu bahwa miras itu bisa membuat orang jadi kehilangan kontrol diri dan kehilangan rasa malu. Menurut tinjauan medis pun, dampak buruknya banyak. Bayangin aja setelah selesai syuting cinta-cintaan, di lingkungan yang tidak mengenal rasa malu, di tengah-tengah orang yang wangi, selalu menjaga penampilan agar tetap menarik (tabarruj) dan senang menjadi pusat perhatian, gak jarang juga pakai susuk dan pelet, kita disuguhi miras untuk dinikmati bersama-sama. Apa jadinya coba? Yakin masih kuat untuk setia pada pasangan di rumah? 



Saya rasa kita perlu mengangkat kisah-kisah cinta sejati deh biar moralitas dan mentalitasnya orang-orang di zaman ini jadi lebih baik. Kurang-kuranginlah film, lagu, sinetron, cerita, atau pemberitaan yang buruk-buruk. Orang setia itu ada lho, mungkin banyak, kitanya aja yang gak tahu karena pergaulan kita kurang luas dan kurang bagus. Kalau kita gak nemuin contoh yang baik di sekitar kita, ya kitanya aja kalau gitu yang memberikan contoh yang baik. Jadilah al ghuraba, jangan jadi setan bisu apalagi setan yang berbicara. Jangan malah mendukung kemaksiatan yang merebak dengan bersikap pasrah, cuek atau berkomentar sinis seperti orang yang sudah berputus asa dengan mengatakan, "Dunia ini memang ditakdirkan untuk hancur."

Saya setuju dengan cuitan Mbak Yayas beberapa tahun silam, kita itu harus bisa mengambil sikap, jangan hanya diam aja. Zaman sekarang itu sudah gak jaman netral. Kita harus menyuarakan kebenaran. Jangan contoh cicak, contohlah semut dan burung Pipit pada kasus Nabi Ibrahim. Dari semut dan pipit kita belajar bahwa yang penting adalah melakukan usaha dan menunjukkan keberpihakan kita pada apa dan siapa, dampaknya besar atau kecil itu urusan belakangan.

Di saat perselingkuhan merebak, ayo kita sama-sama mengadakan perbaikan dengan memberikan edukasi dan contoh yang baik. Jadilah orang setia yang tahu malu, yang bisa menjaga pandangan, kemaluan dan pergaulan dari perzinahan. 


Ciri Pasangan Setia, Gak Bakal Selingkuh atau Mendua Selama-lamanya

Apa pun alasannya, selingkuh adalah perbuatan yang salah, hina, menjijikan, memalukan, menyakitkan dan tidak dapat diterima. Naudzubillah mi...