Ego maunya menyalahkan.
Ego maunya menerima.
Ego maunya hanya menuntut dan dimengerti.
Ego mudah terluka dan betah menyimpan luka.
Ego enggan meminta maaf dan sulit memaafkan.
Nah, bagaimana jika ego kedua belah pihak sama-sama tinggi?
Ya, keduanya akan saling serang atau saling mendiamkan satu sama lain.
Ada pasangan yang selama bertahun-tahun saling mendiamkan satu sama lain padahal terikat dalam status pernikahan dan tinggal di bawah atap yang sama.
Nauzubillah min dzalik.
Cukuplah pengalaman yang lain menjadi pelajaran bagi kita untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Berpihaklah pada cinta, bukan pada ego.
Memilih ego, berarti harus siap kehilangan pasangan yang kita cintai untuk selamanya.
Pilihlah dia yang juga memilih cinta daripada ego.
Karena, menghadapi orang yang maunya hanya menyalahkan, menerima, menuntut, dimengerti, mudah terluka dan betah menyimpan luka, enggan meminta maaf dan sulit memaafkan setiap hari dalam jangka waktu yang lama itu berat.
Alih-alih bahagia, batin kita akan sangat tersiksa.
